AP- 24

908 90 87
                                    

Jaebum dan Mark kini tengah duduk di ruang tamu dalam keadaan hening. Hanya ada mereka berdua karena Jinyoung dan Jackson memberikan mereka ruang untuk berbicara dan menyelesaikan masalah mereka. Awalnya Jaebum menolak namun melihat Jinyoung yang memohon dan berkata bahwa ia percaya pada pria itu membuat Jaebum mau tidak mau menuruti keinginan istrinya itu.

Keadaan sangat hening dan membuat kedua nya menjadi sangat canggung terlebih untuk Jaebum. Ia sudah tidak mau lagi bertemu Mark, wanita yang menipunya dan menghancurkan rumah tangganya dan memisahkan ibu dari anak-anaknya juga dirinya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya dingin.

Mark yang sedari tadi menunduk kemudian mengangkat kepala menatap wajah datar dan dingin milik Jaebum.

Saat hendak membuka mulutnya, Mark kembali menutupnya saat ucapan Jaebum memutusnya.

"Katakan secara langsung dan jangan banyak berbasa-basi. Jinyoung menungguku"

Mark menatap sendu Jaebum dan kemudian mengangguk. Ya, ia memang pantas mendapatkan perlakuan seperti ini dari Jaebum.

"Baiklah--- Bum, aku minta maaf padamu karena telah membuatmu dan Jinyoung berpisah. Maaf karena aku memanfaatkanmu, membuatmu jatuh cinta padaku dan berselingkuh denganku. Saat itu aku terbawa emosi dan juga rasa benciku terhadap Jinyoung hingga membuatku terpikir untuk menghancurkan hidup Jinyoung. Sekali lagi aku minta maaf kali ini aku bersungguh-sungguh aku tidak akan menganggu lagi dirimu. Aku sadar cintaku, rasa sayangku ternyata bukan untukmu tapi hanya untuk Jackson. Maafkan aku bum" lirihnya.

Jaebum hanya diam tidak memberikan reaksi apapun membuat hati Mark mencelos. Ia tau, ia tidak akan pernah di maafkan dan sepertinya ini hanya akan menjadi percuma. Namun setidaknya ia lega karena sudah mengakui semuanya dan meminta maaf pada pria yang berada di hadapannya ini.

"Sudah bicaramu?" Tanya Jaebum yang kini menatap Mark dengan tatapan datar dan dingin.

Mark hanya terdiam tak berani buka suara saat melihat raut wajah Jaebum saat ini. Lidahnya mendadak kelu dan jujur saja dirinya sangat takut dengan pria yang ada di hadapannya.

"Berhenti bersandiwara dan segera pergi dari rumahku sekarang juga, Mark Yi Eun Tuan. Aku sudah muak melihat wajahmu, melihat air matamu dan mendengarkan suaramu. Jangan kau pikir dengan istriku memaafkanmu kau bisa dekat-dekat dengannya lagi dan bersikap seperti biasa. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku tahu dirimu dengan baik, Mark. Wanita licik sepertimu seharusnya tidak perlu mendapatkan maaf dari malaikat seperti Jinyoung termasuk diriku. Kau tidak lebih dari sampah"

PLAK!!

Mark menampar Jaebum agak keras. Jaebum mengepalkan tangannya saat merasakan panas di pipinya. Pria itu menatap tajam Mark yang kini menatap nya juga tajam.

"Iya kau benar bum, aku akui aku ini memanglah sampah. Jika aku adalah sampah lalu dirimu apa? Berkacalah, kau sama buruknya dengan diriku. Kau suami tidak setia dengan mudahnya tergoda oleh sahabat istrimu sendiri hingga tega mengkhianatinya. Kau bahkan tak mencarinya dan menganggapnya tak pernah ada saat dia pergi dari sisimu. Kau pria brengsek yang pernah aku temui di dunia ini, Jaebum. Seharusnya Jinyoung tidak usah memaafkanmu dan hidup bahagia dengan anak-anaknya saja" tutur Mark penuh emosi.

"Ya aku akui aku adalah pria brengsek yang pernah tergoda olehmu. Aku pria yang pernah jatuh cinta padamu dan memberikan semuanya untukmu hingga aku tahu jika aku hanya di permainkan olehmu. Padahal perasaanku padamu itu dulu tulus, Mark. Aku mencintaimu dan benar-benar berkhianat di belakang Jinyoung. Tapi setelah semua ini aku menyadari satu hal. Aku benar-benar menyesal telah mengkhianati wanita sebaik Jinyoung dan berselingkuh dengan wanita sepertimu. Hanya Jinyoung dan anak-anakku tempat aku pulang. Hanya dia yang mau menerima segala kekurangan dan juga kelebihanku. Hanya dia yang mencintaiku tulus apa adanya. Dan aku sadar hanya dia yang aku cintai, hanya Jinyoung tidak ada yang lain" lirih Jaebum.

After Parting •JJP•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang