Warning : Mature Content 🔞
Mark mengerjapkan matanya dengan perlahan-lahan, membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. Dan ketika semuanya sudah jelas di matanya, ia melihat Jinyoung sedang tersenyum teduh padanya.
"Eonnie, akhirnya kau sadar juga" gumam Jinyoung.
Mark yang melihat Jinyoung pun berusaha bangun namun seketika menghentikan pergerakannya dan meringis sakit memegang kepalanya. Jinyoung yang melihat itu khawatir dan langsung membantu memegangi tubuh Mark.
"Kepalamu pasti masih sakit, jangan bangun dulu eonnie" sergahnya.
"Aku hanya ingin duduk. Jie, bisa tolong bantu aku untuk duduk?"
Jinyoung mengangguk. "Iya, kemari aku bantu, eonnie"
Jinyoung pun membantu Mark duduk dan di kini Mark sudah terduduk dengan posisi bersnadar di dashboard ranjangnya.
"Kau masih pusing?" Tanya Jinyoung.
"Sedikit-- Jie, terima kasih sudah mau memaafkanku"
"Sama-sama, eonnie. Sudah jangan dipikirkan lagi ya. Lebih baik kau fokus pada kesehatan mu sekarang"
Mark tersenyum kemudian mengangguk. Satu tangannya memegang tangan Jinyoung yang bebas.
"Ne, Jie"
Cklek
"Jie, apa Mark sudah---" ucapan Jackson terhenti saat matanya menangkap sosok Mark yang duduk di atas ranjang sambil menatapnya di pintu.
Jinyoung pun menoleh ikut menatap Jackson yang hanya menyembulkan kepalanya di pintu.
"Sudah--- masuklah, Seun" titahnya.
Jackson pun membuka lebar pintu kamar kemudian masuk ke dalam. Jinyoung yang melihat ke hadiran Jackson pun bangkit lalu mengambil kursi di samping meja riasnya dan duduk disana. Sementara Jackson menduduki tempat yang baru saja di tempati Jinyoung.
"Bagaimana keadaanmu? Apa kepalamu masih sakit?" Pertanyaan beruntun Jackson layangkan pada Mark.
Mark tersenyum. "It's okay--- hanya kepalaku masih sedikit sakit selebihnya aku baik-baik saja, Seun. Kau tidak perlu khawatir"
Jackson menghela nafas lega. Setidaknya perasaannya tenang saat ini setelah mengetahui kondisi Mark.
"Baiklah kalau begitu lebih baik kau kembali istirahat ya. Aku dan Jinyoung akan menjagamu" tuturnya lembut sambil mengusap lembut pipi Mark.
Mark mengangguk. "Terima kasih, Seun. Aku ingin tidur, temani ya"
"Iya aku temani"
Mark pun membaringkan tubuhnya di bantu dengan Jackson. Tangan mereka saling bertaut dan dengan lembut satu tangannya yang bebas mengusap-usap lembut surai Mark hingga membuat wanita itu menutup matanya karena nyaman. Jinyoung yang berada di samping keduanya hanya menatap mereka dengan senyuman. Ia tiba-tiba teringat Jaebum di sana.
"Seun, aku ke dapur dulu ya. Kau tidur saja dengan Mark, aku akan tidur dengan Yeji"
Dan di balas anggukan oleh Jackson. "Ne, Jie"
Jinyoung pun keluar kamarnya meninggalkan dua anak Adam dan hawa tersebut. Berjalan pelan menuju dapur kemudian membuka lemari es dan mengambil satu botol air mineral.
Jinyoung menyimpan botol tersebut diatas meja lalu menarik kursi dan duduk di atasnya.
Hening--- Jinyoung terdiam memikirkan kejadian yang tadi ia alami. Keadaan sepi membuat Jinyoung larut dalam lamunannya. Dengan sekali helaan nafas, ia meraih botol yang ada di atas meja kemudian membuka dan meneguk isinya perlahan.