09

629 19 0
                                    

Happy Reading guys❤

Masih ingat chapter yang berisi dengan key yang akan jalan bersama dengan ketiga kakaknya itu.
Masih? Pasti dong kan ya.ok lanjut

"Key lo tadi dirangkul mark?" tanya kevin kearah key dibelakang yang sedang bermain ponsel putra.
Key menoleh lalu menjawab

"Iya" jawabnya lalu beralih ke ponselnya lagi.tapi ponselnya langsung ditarik oleh putra.

"Jika kakakmu berbicara kau harus memperhatikannya key!,kau sudah lupa apa yang kakak ajarkan padamu!?" tanya putra setengah berteriak lalu menatap key datar.key hanya menunduk sedih lalu mengangkat kepalanya terlihat ada setitik air diujung matanya.

"Hueee maafkan key kak,key salah jangan marah. Key janji tak akan begitu lagi kak" jawabnya dengan menangis jujur kevin tak tega tetapi yang sedang berbicara itu adalah kakak tertuanya yang mengasuh mereka dari kecil.

"Lain kali jika begitu lagi maka akan kakak beri pelajaran kau,kau ingat apa pelajaran yang selalu kakak lakukan jika semua adik adik kakak melakukan kesalahan?" tanya putra tajam.key hanya mengangguk.

Bima hanya diam karena dia asyik dengan lagu di dalam mobilnya. Dia tau bahwa key sedang dimarahi tapi bisa apa dia jika yang berbicara seperti itu adalah kakak tertuanya itu, yang ada dia yang diberi hukuman. *Owh tak akan sanggup aku menerimanya* ucapnya dalam hati lalu menggeleng kembali.

Putra hanya melihat key sekilas lalu melanjutkan melihat ke depan.

"Lanjutkan pertanyaan mu vin" perintah putra lalu diangguki oleh kevin.

"Kenapa key mau? Lain kali jangan ya kakak nggak suka sama mark dari sifatnya aja kakak tau kalo dia bukan orang baik baik sayang" ingat kevin kepada key.

"Tapi dia baik terhadap key kak,toh dia juga teman sebangku key masa key tak boleh berteman dengannya" jawab key setengah cemberut

"Kak kevin hanya mengingatkan key" ucap Bima saat berhenti di lampu merah.

"Huh baiklah baiklah" jawab key lalu menatap keluar jendela. Bima dan kevin saling menatap lalu tersenyum.

(Satu keluarga selalu senyum ya;)

Setelah sampai di daerah mall terbesar disana mereka langsung turun. Bima berjalan dengan merangkul kevin,putra berjalan dengan santainya tinggal key dibelakang yang menggerutu tak jelas.

"Kalau begini tak usah mengajakku jalan jika aku hanya ditinggal dan tak diperdulikan oleh kalian" ucapnya sedih jujur dia sangat iri dengan kedekatan ketiga kakak laki lakinya sendiri. Setetes air mata keluar dari ujung mata key lalu dihapus oleh key

"Jangan sedih mungkin mereka marah karena kelakuan lo tadi key" ucap key menenangkan dirinya sendiri.lalu berjalan mengikuti ketiga kakaknya yang berjalan sejajar itu.

Selama mereka berjalan setiap wanita akan memuji ketampanan ketiga laki laki tersebut bahkan yang berada di lantai atas pun sampai melihat ke arah bawah.key kesal bukan main sekaligus sedih karena tak dihiraukan sama sekali oleh ketiga kakaknya. Ia memutuskan menuju lapak penjualan es krim yang tak berada jauh dari tempat ia berpijak. Ia melangkah ke dalam kedai tersebut dan memesan.

"Mbak pesan satu cup besar es krim rasa cokelat ya mbak ah tambahin juga susu coklatnya" ucapnya lalu tersenyum manis.

"Astaga manisnya kau adik kecil,baiklah akan saya buatkan silahkan tunggu ya" jawab sang mbak setelah memuji key,lalu masuk ke dalam dan menyiapkan pesanan key.

Key sedih memikirkan ketiga kakaknya yang tak mencarinya.ia menangis sesenggukan setelahnya tetapi tak berapa lama ia langsung menghapus air matanya dengan kasar saat satu cup es krim diantar oleh sang mbak.

"Trims ya mbak" ucap key lalu memberikan uang seharga es krim tersebut si mbak hanya mengangguk dan menerimanya.
Satu demi satu sendok besar berisi es krim ia suapkan ke mulutnya tak peduli jika giginya akan sensitif yang penting sesak di dadanya hilang.

"Hiks!!hiks!! Kak bima,kak kevin,kak putra jahat." ucapnya sambil terisak penuh lalu pergi ke arah keluar ke arah parkirannya.untung bima lupa menguncinya jadi key langsung saja masuk dan menagis di dalam mobil tak lama setelah ia menangis ia jatuh tertidur dengan posisi duduk.

Lain tempat dimana tempat kevin bima dan putra berpijak merwka sedang berjalan tanpa menghiraukan keadaan adik mereka.
Bima yang sedang dirangkul kevin hanya bermain game saja.

"Jika jalan tak usah bermain game kau bisa tertabrak pengunjung lain bim" ingat kevin lalu mengambil ponsel bima dan memasukan ke dalam saku celananya.bima hanya mendelik tajam lalu melepas rangkulannya dan berjalan kembali tapi tak lama kemudian dia teringat sesuatu.

"Kak put key dimana" tanyanya kemudian dan hanya dijawab dengan putra dengan mengangkat bahunya lalu berjalan kembali.

"Tak berlebihan kah kita kak terhadap key" tanya kevin lalu merangkul bima yang mulai cemas.

"Ia harus diberi pelajaran" jawabnya lalu berjalan santai. Bima khawatir sekali dari tadi dia tak bisa berhenti melihat ke arah belakang. Kevin yang menyadari itu tersenyum melihat tingkah adiknya tersebut.

"Sudahlah adik manis kita tak akan tersesat bim, dia sudah besar sudah saatnya dia mandiri" ucapnya menenagkan bima. Bima ragu tapi setelah itu dia tak ambil pusing setelah mendengar ucapan kevin.

Tak lama setelah mereka selesai berbelanja ( yeu laki laki shoping)
Mereka langsung kembali ke arah mobil dengan keadaan bima yang akan menyetir kembali. Mereka dikejutkan dengan adanya key yang tertidur dengan posisi duduk itu.putra hanya menggeleng lalu duduk dan memasang seatbelt nya.kevin dan bima juga demikian.setelah itu mereka langsung keluar menuju rumah ah lebih tepatnya istana Adijaya.

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang