23.00 WIB
Sehan menatap fokus ke arah layar televisi, tangannya pun sesekali memasukkan cemilan yang ada di atas meja ke dalam mulutnya.
Aca melangkahkan kakinya menuruni tangga untuk menuju ruang televisi, sambil membawa bantal guling kesayangannya.
Aca mengenakan baju piyama berwarna biru dan bergambar shaun the sheep, rambutnya tergerai tampak berantakan, langkahnya pun tampak oleng saat menuruni tangga.
"Om.." rengek Aca, Sehan masih fokus dengan siaran televisinya.
Aca mempoutkan bibirnya saat tidak mendapatkan respon apapun dari Sehan.
Aca mendekat ke arah sofa yang di duduki oleh Sehan,
"Om.." rengeknya lagi.
Sehan menoleh ke arah Aca kemudian tersenyum,
"Kamu kenapa belum tidur?"Aca menggeleng,
"Aca kebangun, Om," Ucapnya sambil mengucek kedua matanya."Sini!" Ucap Sehan sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya.
Aca mendudukkan bokongnya di sofa tersebut masih dengan memeluk bantal guling di tangannya.
"Om, kenapa belum tidur?" tanya Aca dengan pandangan lurus ke depan, matanya setengah terpejam, dan tangannya masih sibuk memeluk bantal guling.
"Kalo kamu ngantuk mendingan tidur aja di kamar," jawab Sehan sambil memainkan ujung rambut Aca.
Aca menggeleng, dan merebahkan tubuhnya di sofa tersebut dengan paha Sehan sebagai bantalan nya.
Sehan menundukkan kepalanya, menatap Aca yang mulai memejamkan mata, Sehan tersenyum kecil kemudian tangannya terulur untuk mengusap kepala Aca dengan lembut.
---o0o---
07.40 WIB
Aca menghabiskan sarapan nya dengan cepat, tangan nya pun sibuk memasukkan beberapa buku ke dalam tas kuliahnya, mata Aca sesekali melirik ke arah jarum jam, ia meringis saat mengingat mata ajar kuliahnya dimulai pukul 08.00 pagi, yang berarti ia hanya punya waktu kurang lebih 20 menit untuk sampai di kampus.
"Ayo, kita udah sama-sama telat," Ucap Sehan sambil mengambil kunci mobilnya di atas meja.
Aca mengangguk, kemudian menggeleng, membuat Sehan mengernyit bingung dengan tingkahnya.
"Aca berangkat sendiri aja, Om,"
"Kalo saya nggak ngizinin, gimana?" Ucap Sehan tiba-tiba.
Aca menggigit bibir bawahnya cukup kencang, kemudian mengangguk penuh keraguan.
Sehan tersenyum kecil kemudian menggenggam tangan Aca menuju mobilnya.
---o0o---
Kampus
Sehan dan Aca sampai di kampus dalam waktu 15 menit karena kondisi jalan yang cukup lengang dari biasanya. Namun tetap saja, Aca sudah telat sejak 10 menit yang lalu akibat terlalu lama berdebat dengan Sehan saat di rumah.
"Kamu mau saya antar sampai kelas?" tanya Sehan saat melihat Aca yang tampak melamun di kursi penumpang di sebelahnya.
Aca menggeleng cepat, sambil terburu-buru membuka pintu mobil di sebelahnya.
Sehan menarik tangan Aca sebelum Aca keluar dari mobilnya,
"Morning kiss," goda Sehan sambil menahan senyumnya saat merasakan tubuh Aca yang tiba-tiba menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY HUSBAND || HIMH ✔ [Sudah Terbit!]
Fanfic[Buku tersedia di shopee Momentous WordLab dan shopee Buku Beken.] Bagaimana bisa 'perjodohan' dan 'pemaksaan' yang memiliki arti kata berbeda akan terlihat sama jika diambil dari sudut pandang Aca? Dia adalah seorang mahasiswi jurusan sastra bahas...