(12) Give me happiness

62.4K 2K 327
                                    

Sehan menatap sendu sosok Aca yang terbaring lemah di depannya, sudah semalaman sejak kejadian tersebut Aca tidak sadarkan diri, bahkan sampai matahari pagi muncul pun Aca belum juga membuka matanya.

Sehan menggenggam tangan Aca dengan penuh harap, membisikkan kata-kata ajaib yang Sehan yakini Aca mampu mendengarnya,

"Ayo bangun, kalo kamu lemah, cantik nya jadi berkurang,"

Sehan tersenyum miris saat Aca tidak memberikan respon sama sekali.

Sehan menghela napasnya berat.

"Om.." Lirih Aca dengan kedua matanya yang masih tertutup rapat.

Sehan menatap Aca dengan raut wajah cerah, genggaman tangannya semakin kuat seolah separuh kekuatannya telah kembali.

Aca mengerjapkan matanya kemudian menatap ke arah Sehan dengan sendu.

"Saya minta maaf atas kecerobohan saya," Ucap Sehan sambil menatap pedih ke arah Aca.

Aca tersenyum lemah,
"Om, nggak salah ko, Aca yang terlalu lemah,"

"Saya minta maaf," Lirih Sehan.

Aca tersenyum,
"Aca udah boleh pulang kan, Om? Ayo kita pulang," Ucap Aca sambil mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kamu masih lemas, jangan duduk dulu, besok kita pulang," sanggah Sehan.

Aca menggeleng kuat,
"Aca nggak apa-apa ko, Om, Aca udah sering kayak gini,"

"Untuk saat ini bisa kan kamu nurut sama saya tanpa ada paksaan?" Ucap Sehan.

Aca menundukkan kepalanya, menatap seprei rumah sakit dengan sendu,

"Aca nggak suka di sini, Om," Aca menggigit bibir bawahnya dengan kuat sambil menahan lelehan air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya.

Sehan mengangkat dagu Aca, menelisik wajah Aca yang matanya sudah memerah menahan tangis,
"Kamu, kenapa, hm?"

Aca menggeleng dengan satu lelehan air mata yang lolos di pipinya.

Sehan membawa Aca ke dalam dekapannya,

"Iya, kita pulang sekarang, kamu tunggu di sini, saya temuin dokter dulu," Aca mengangguk sambil sesekali sesegukan di dalam dekapan Sehan.

---o0o---

Mobil

Sehan membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali ia melirik ke arah Aca yang masih tampak lemah di kursi penumpang di sebelahnya.

"Om.. Aca mau jalan-jalan," Aca membuka suara di tengah keheningan.

Sehan mengulurkan satu tangannya untuk mengusap kepala Aca, matanya masih berfokus pada jalanan.

"Kemana?" tanya Sehan sambil sesekali melirik Aca.

"Ke tempat yang tinggi,"

Sehan mengernyit bingung, "Maksud, kamu?"

"Aca mau jalan-jalan ke tempat yang tinggi," ulang Aca lagi.

"Ke puncak gunung?" tanya Sehan.

Aca menggeleng, "Ke langit,"

Ckiitt

Sehan memberhentikan mobilnya secara mendadak, dan menatap Aca dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kamu ngelantur?" tanya Sehan dengan kedua tangannya yang kini menangkup pipi Aca.

Aca menggeleng,
"Kalo Aca pergi ke langit, Om, bisa ngeliat Aca lagi nggak, ya?" tanya Aca.

HE IS MY HUSBAND || HIMH ✔ [Sudah Terbit!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang