CHAPTER 11

7K 1K 164
                                    


Ternyata perkataan Mark mengenai hubungan antara kaki pendek Haechan dan keterlambatan tiba di sekolah ada benarnya juga. Buktinya saat ini Haechan harus menanggung hukuman karena terlambat tiba di sekolah.

Jika Haechan terlambat, lalu apa kabar Mark yang mengikuti Haechan dari belakang?

Tentu saja dia juga terlambat!!!

Tapi entah apa yang salah dengan sistem pendidikan yang dianggap sangat busuk oleh Haechan - dia terlalu berlebihan - si anak jenius itu dengan santainya dibebaskan dari hukuman oleh guru Park.

Lihat kan?? Dimana keadilan di sekolah ini?? Tidak bisa dibiarkan!! Haechan harus melapor ke guru Byun sang wali kelas, berhubung guru Park dan guru Byun memang selalu tidak akur, maka Haechan dengan sengaja melebih-lebihkan laporannya tersebut.

Tok...tok...tok...

Haechan mengetuk pintu ruang guru sebelum ia masuk dengan memasang wajah paling memelas yang ia punya.

Guru Byun yang melihat wajah kusut Haechan langsung mengalihkan perhatiannya dari acara menonton gosip di laptopnya.

Harusnya Haechan yang menangis penuh drama agar gurunya itu iba, namun ia hampir mengurungkan niatnya begitu melihat mata sembab guru Byun.

"Bapak kenapa?" Tanya Haechan heran.

Guru Byun menggelengkan kepala secara dramatis sambil mengusap air mata imajinernya. Haechan melirik sejenak ke arah laptop milik gurunya itu dan dia pun segera tau alasan guru Byun bersedih.

"Pak, aku paham kalau bapak sedang bersedih karena perceraian Song-Song Couple, tapi ada yang lebih menyebalkan dibanding berita itu." Lirih Haechan memulai aktingnya.

Semua tau kalau guru Byun sangat mengidolakan couple kesukaan semua orang itu. Bahkan dia menyamakan hubungannya dengan guru Park seperti Song-Song couple. Padahal kan mereka berdua tidak lebih dari Tom and Jerry dunia nyata!!

"Ada apa, Donghyuck?"

Dengan semangat menggebu Haechan menceritakan bagaimana guru Park melakukan ketidakadilan dengan menghukumnya membersihkan seluruh toilet sekolah, sementara Mark dibebaskan dari hukuman.

"Guru... lihat ini!! Lututku memar. Aku tersandung lantai retak di toilet belakang dan terjatuh di serpihan bebatuan di samping toilet. Bapak tau kan kalau toilet di sana itu tidak boleh di datangi?? Tapi sebagai murid yang patuh pada perintah guru, aku terpaksa ke sana... hikss... bahkan setelah dedikasi dan kepatuhanku, guru Park tetap mengangkat dagunya angkuh padaku dan tidak menghukum siswa berhati dingin seperti Minhyung itu!! Walaupun dia cerdas, apa gunanya bila tidak memiliki rasa hormat dan rendah hati sepertiku. Anak-anak sepertiku ini permata berharga yang jarang ditemukan di sekolah manapun, harusnya dia tidak membeda-bedakan kami!!"

Haechan dengan suara lantang dan menggebu-gebu mengorasikan protesnya menggema di ruang guru yang sedang hening, membuat perhatian guru-guru lain tertuju padanya.

"Astaga, kemarilah anakku... mari kita laporkan Park gila itu kepada kepala sekolah. Tindakan menyakiti anak baik sepertimu itu tidak bisa dibiarkan!!"

Benar kan kata Haechan, kalau menyangkut guru Park, wali kelasnya ini dengan semangat melawan. Dia dengan senang hati mencari masalah bahkan tak sungkan berteriak dan mengajak berkelahi guru Park yang tingginya mungkin dua kali tinggi badannya sendiri. Rasanya ada yang mengganjal jika sehari saja tidak bertemu dan bertengkar dengan guru Park. Dan semua orang tahu persis bahwa semua sikap itu hanyalah untuk mencari perhatian, karena nyatanya guru Byun menyukai guru Park. Dia sendiri yang mengatakan bahwa visual mereka tak kalah dengan Song-Song Couple!!!

KISSING YOU (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang