CHAPTER 16

7.2K 980 101
                                    


Pagi ini sungguhlah sangat indah dan menyenangkan bagi Haechan. Sebelum alarm berbunyi, dia sudah bangun dengan mata yang terbuka lebar. Tidak terlihat tanda-tanda kantuk sama sekali. Sungguh aneh.

Dia sesegera mungkin menuju kamar mandi, bahkan dari ujung tangga atas dia meneriaki ayahnya yang terlihat melintas di bawah sana. "Selamat pagi, ayahhh!!!"

Taeil hampir saja terkena serangan jantung dadakan akibat lengkingan suara memekakan telinga dari mulut Haechan.

Oh iya, dia harus menyapa Mark dan Jisung terlebih dahulu!!!!!

Sebelum dia sempat mengetuk pintu kamar Mark, pintu itu terbuka menampilkan wajah Mark yang tampan seperti biasa.

"Selamat pagi Mark!! Selamat pagi Jisungie!!!"

Ppffftttt...

Haechan tak dapat menahan tawanya saar bertatapan langsung dengan Mark. Bayangan video crossdress Elsa dan Anna yang dipakai dua pria berhati dingin itu terus terngiang-ngiang di benaknya.

"Dia memang sudah tidak waras." Gumam Jisung begitu Haechan berjalan ke arah kamar mandi sembari menyanyikan lagu let it go dengan suara halus yang harus diakui sangat indah.

Pfffttt...

Lagi-lagi Haechan hampir tertawa saat berhadapan dengan Mark di meja makan pagi ini. Untung saja hal itu tidak merenggut atensi yang lain, karena mereka sedang sibuk memperhatikan Jisung yang sedari tadi menggerutu karena ibunya memaksa ikut acara tamasya sekolah Jisung.

Mark melirik sejenak sebelum kembali fokus pada kopinya dan menganggap makhluk gendut di depannya itu hanya sedang bertingkah gila seperti biasa.

"Aku pamit dulu." Kata Mark setelah usai dengan sarapannya. Dan seperti biasa, Haechan langsung refleks berdiri walaupun sarapannya belum habis.

"Habiskan sisanya ya ayah." Haechan menyumpalkan sisa rotinya ke mulut Taeil dan mengecup pipi ayahnya kemudian berlari kencang menyusul Mark.

"Fighting Haechanie!!!" Taeyong menyemangati bocah gembul itu untuk menyusul Mark.

"Sepertinya rumah ini jadi lebih ceria ya semenjak Taeil hyung dan Haechan tinggal di sini." Kata Jaehyun senang.

Taeyong mengangguk setuju sementara Jisung menggeleng tak setuju dengan perkataan ayahnya.

Dan lagi-lagi, ibu dan anak itu kembali adu mulut.

"Mark!!! Hoshh....hossshhh... tunggu...!!!!" Haechan terengah-engah mengejar Mark. Namun lelaki tampan itu tak sedikitpun menghentikan langkahnya.

"Bukankah sudah ku katakan kalau aku tidak mau berangkat bersamamu? Menyingkir sana." Mark mempercepat langkahnya meninggalkan Haechan yang sedang bersungut-sungut kesal.

Dasar lelaki jahat! Haechan sangat benci pada pria jelek itu. Kasar sekali dia. Jadi menyesal sudah menyukai Mark. Lihat saja nanti, Haechan yakin sekali Mark akan bertekuk lutut dan mengemis cinta padanya. Semuanya hanya masalah waktu, bukan?

Lucas telah siap siaga menanti Haechan di depan pintu kelas. Dia terkejut saat melihat pujaan hatinya itu datang dengan penampilan lusuh dan wajah lelah. Wah... apa kecurigaannya tentang Haechan diperbudak di rumah barunya itu benar ya?

"Haechan sayangku!!"

"Menyingkirlah Lucas!"

Belum sempat Lucas menghampiri Haechan, dia sudah terusir. Hufft...

"Ada apa ini? Kenapa buntalan lemak kesayangan kita ini terlihat murung?" Tegur Jaemin begitu Haechan duduk di kursinya. Jaemin refleks menghampiri Haechan dengan kotak bekal berisi daging panggang dari toko ayahnya. Lalu dengan sigap dia menyodorkan sepotong daging ke depan mulut Haechan. Dia paham betul kalau satu-satunya yang dapat mengembalikan mood sahabatnya itu adalah makanan.

KISSING YOU (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang