CHAPTER 27

7.7K 1K 245
                                    

Well, hello...

Maaf membuat kalian menunggu 😁











"Ayaaaaahhhh.....huhuhu... Haechanie takuttt!!!"

Haechan duduk di pangkuan ayahnya dan menenggelamkan wajahnya di dada sempit sang ayah. Mendengar rengekan anak kesayangannya itu, Taeil langsung menangkup wajah sang anak dan menatap wajah anaknya yang sama sembabnya dengan wajahnya.

"Astaga Doyoung, anak kita hampir saja menyusulmu tadi. Astagaaaa... anakku. Maafkan ayah tidak menjagamu dengan baik."

"Ayaaaaahhh!!!"

"Haechanie!!!"

Keduanya kembali berpelukan erat dan menangis. Harusnya, yang lain menatap adegan di depan mereka dengan haru. Harusnya. Tapi semua memasang wajah datar seakan tak tertarik sama sekali. Oh ayolah, mereka sudah melakukan itu 3 jam lebih. Menangis tak henti seperti orang bodoh. Lami saja sudah pulang dijemput ibunya. Mereka pun telah melewati momen sunset dan sekarang sudah gelap. Mau sampai kapan Taeil dan Haechan mempertontonkan drama menggelikan itu?

Setelah beberapa kali membujuk agar Taeil melepas pelukannya dari Haechan, akhirnya ayah dan anak itu dapat dipisahkan. Haechan kini telah berganti pakaian dengan selimut tebal melilit tubuhnya. Taeil, Jaehyun dan Lucas sedang memanggang daging, Renjun membantu memotong dan mempersiapkan daging untuk dipanggang dan Taeyong sedang mengurus si bungsu di dalam van mereka. Mark, tanpa membantu apapun kini hanya sibuk bermain gitar di kejauhan.

"Menyingkirlah, kau berat! Aku juga harus membantu yang lain!!" Protes Jaemin karena Haechan terus saja menempeli dan bersandar di pundaknya sambil menikmati secangkir teh hangat.

"Bisakah kau baik padaku sebentar saja!! Aku ini hampir menemui ajalku tadi, dan sekarang aku sedang butuh sandaran karena tubuhku masih lemas, Na!!!!"

"Lalu kenapa harus aku yang jadi korban! Bersandarlah pada Lucas, dia pasti akan sangat senang."

Mendengar nama Lucas membuat Haechan merasa agak sakit di hatinya. Haechan segera meletakkan cangkir tehnya dan memeluk Jaemin dengan erat, sepertinya dia harus menceritakan kegundahannya pada Jaemin. Tenang, Renjun tidak akan cemburu meskipun Haechan bermesraan dengan Jaemin. Mereka bahkan selalu mandi bersama saat kecil dulu, apa yang harus dicemburui?

"Na, Lucas menjauh dariku. Kurasa dia sedang mencoba melupakanku kan? Aku sih tidak keberatan, hanya saja di sini rasanya sakit sekali. Aku merasa jahat pada Lucas. Seumur hidupku, selain keluarga Lucaslah yang paling perhatian padaku. Apa aku jahat sekali, Na? Aku bisa saja menerima perasaannya... tapi bukankah itu terlihat lebih jahat? Karena pada nyatanya aku menyukai orang lain. Haechanie sangat jahattttt..."

"Hei, chocoball... tidak ada yang salah dari menyukai seseorang. Tapi, kadang kau juga harus melibatkan otak bukan cuma hati. Coba fikirkan, Mark selalu menolakmu. Dia dingin dan angkuh, apa kau mau menghabiskan hidupmu dengan orang seperti itu? Lihat Lucas, dia bahkan bisa memberi hidupnya jika kau meminta. Kau akan bahagia menghabiskan hidup dengan orang yang mencintaimu. Tolong fikirkan dengan baik. Jangan sia-siakan waktumu untuk seseorang yang hanya memberi rasa sakit."

Ughh... Haechan terharu dengan perkataan Jaemin. Jadi ingin menikung Renjun kan, hehehe..

Cup..

"Nanaku memang yang terbaik!!" Sebuah kecupan di pipi diberikan Haechan untuk Jaemin.

"Tentu saja! Aku kan tim Lucas!!"



Mereka sudah puas makan daging panggang. Sudah kenyang pula. Jaehyun dan Taeil sudah bersiap minum-minum sementara para anak masih asik bercanda ria. Haechan tak henti tertawa mendengar lelucon bodoh yang dilontarkan Lucas dari tadi. Di tengah suasana itu, Jisung hanya diam menyandar pada mamanya. Dia terus menatap Haechan yang tertawa lepas. Semua rangkaian kejadian sejak pagi terus mengisi fikirannya.

KISSING YOU (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang