Chapter 8

278 23 5
                                    

SORRY FOR TYPO:')

Jangan memulai jika kau juga
yang mengakhiri


Setelah mengantar Diana pulang Rega pergi kerumah Bagas. Disana sudah ada Doni mereka sudah berjanjian untuk menginap dirumah Bagas malam ini. Karena orang tua Bagas sedang ada diluar kota.

Setelah memarkirkan motornya Rega langsung masuk kedalam, dia langsung menuju dimana kamar Bagas berada. Karena pembantu disini sudah mengenal Rega dan Doni. Jadi mereka sudah terbiasa seperti rumah sendiri.

Tok... tok...

"Masuk aja bang Rega!!" teriak Doni dari dalam.

"Dari mana lo tau?" tanya Rega setelah membuka pintu.

"Hati kita kan terikat, jadi aku tai kalu itu kamu." ucap Doni dramatis.

"Tau goblok." umpat Bagas, yang sekarang sedang bermain PS dengan Doni di karpet.

"Jijik gua Don, sumpah." ucap Rega bergidik geli, setelah meletakkan tas ia berlalu menuju kamar mandi.

"Ihh kalian mah jahat." rengek Doni seperti anak gadis.

"NAJISS." teriak Rega dan Bagas kompak.

"Lo mandi Ga?" tanya Bagas membuat Rega berhenti di ambang pintu kamar mandi.

"Nggak mau masak gue." setelah itu Rega masuk ke dalam. Menutup pintu dengan keras.

BLAAMM...

"Bangsat tuh anak. Kalo pintu kamar mandi gue rusak bisa ganti apa." ucapan Bagas mendapat jitakan di kepalanya.

"Omongan lo. Utang di Bu Ani aja belom lo bayar pake ngatain Rega segala." ujar Doni tanpa mengalihkan pandangan dari layar PS.

"Orang kaya mah utang dimana-mana." Doni tak menanggapi ucapan Bagas. Dia kembali fokus pada PS nya.

Setelah beberapa menit Rega keluar dengan wajah yang fresh kembali. Dia duduk di karpet bergabung dengan teman-temannya. Hening beberapa saat hingga Doni bertanya yang membuat keheningan menjadi keseriusan.

"Ga." panggil Doni.

"Apaan?" jawab Rega tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Gue mau tanya." Rega hanya berdeham untuk menanggapinya.

"Lo suka sama Diana?" Doni bertanya setelah menaruh stik PS nya.

"Ehh dugong... kalo lo berenti gue main sama siapa tai?"  Bagas bertanya dengan kesal karena Doni tiba-tiba berhenti bermain.

"Bacot lo." umpat Doni yang kesal.

"Tai lo." umpatan Bagas dihiraukan oleh Doni.

"Gimana?" Doni bertanya pada Rega dan menghiraukan Bagas.

"Kacang gue." gumam Bagas tapi mampu didengar mereka berdua.

"Ga gue tanya jawab dong." Doni memaksa seraya mengguncang lengan Rega.

"Lo kenapa kepo sih, jangan-jangan lo suka sama Diana." tuding Bagas.

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang