Chapter 20

154 14 0
                                    

Lebih dari egoku
Mawar eva

Diana menggenggam ponselnya erat. Meggeram kesal membuat urat lehernya keluar. Diana langsung berdiri membuat kursi plastik itu jatuh. Diana melangkahkan kakinya menuju motor, baru beberapa langkah berjalan sang penjual nasi goreng memanggilnya.

"Neng ini nasinya." ujar penjual nasi goreng.

Diana sempat lupa dengan pesanannya. "Ohh ini bang." ucap Diana seraya menyerahkan uang 50 ribu tanpa menerima nasi gorengnya.

"Ini nasinya neng." ujar tukang nasi goreng lagi.

"Maaf pak saya buru-buru, ini uangnya bapak ambil aja, makasih ya." ujar Diana buru-buru tanpa memberi kesempatan tukang nasi goreng untuk bicara.

Diana langsung menghampiri motornya lalu mengendarai dengan kecepatan tinggi. Membelah gelapnya malam dengan keadaan perut kosong. Menembus dinginnya malam yang gelap.

"Gue harap lo gak ngelakuin apapun Al." ujar Diana pelan penuh harap.

~Diana~

Suara dentuman musik di sebuah diskotik atau yang biasa disebut club mendominasi tempat itu. Di salah satu tempat duduk di pojok ada segerombolan laki-laki dan beberapa perempuan termasuk Natasha. Mereka duduk diantara banyaknya laki-laki. Di meja hadapannya ada berbagai macam minuman, dari yang kadar alkoholnya rendah sampai tinggi. Dari yang murah sampai mahal.

Natasha yang memang menggunakan pakaian pendek malah memberi kesempatan pada laki-laki disana untuk menyentuhnya. Di sofa single sebelah kanannya Aldi duduk dengan memegang sebotol alkohol. Dia tersenyum miring melihat Natasha yang sudah mabuk. Aldi senang karena rencananya akan berhasil untuk membuat Natasha gila.

Seakan sudah waktunya tiba, Aldi memberi isyarat pada laki-laki disebelah kiri Natasha, Thomas namanya. Seakan dia berbicara 'sekarang'. Thomas menganggukkan kepalanya setelah melihat isyarat Aldi.

"Sha gue bawa lo istirahat ya." Natasha hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Thomas tersenyum miring melihatnya.

Dia menuntun Natasha, melewati lorong gelap yang hanya di terangi lampu warna-warni.

Thomas membawanya ke dalam salah satu kamar. Natasha yang sudah mabuk tak menghiraukan yang dilakukan laki-laki itu. Dia hanya nurut dan mengikutinya. Setelah berada di kamar Thomas mengunci pintu dari dalam lalu membaringkan Natasha di atas kasur.

Matanya menatap Natasha dengan tersenyum miring. Memperhatikan setiap lekukan tubuh gadis itu.

Dia adalah laki-laki normal yang juga memiliki nafsu saat melihat lawan jenis dalam keadaan seperti itu. Pikiran liar itu sudah bersarang di kepalanya, membuatnya panas dingin. Tanpa perlu berlama-lama dia langsung menghampiri Natasha.

****

"Sial." umpat Diana saat dia tahu bahwa ban motornya bocor karena paku.

Diana bingung harus bagaimana, padahal dia akan segera sampai. Dengan nekat Diana berlari untuk sampai ke club. Meninggalkan motornya yang bahkan masih terdapat kuncinya disana. Ditengah-tengah ia berlari Diana menghubungi seorang petugas bengkel.

["Bang lo ambil motor gue ya. Ban nya bocor di jalan Merpati."] ujar Diana cepat.

["Kok bisa?"] tanya orang diseberang.

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang