Chapter 11

198 14 2
                                    

Perfect
Ed Sheeran


"Dianaaaa.. bangun woyy," teriak Kevin sambil menggedor pintu kamar Diana.

"Dianaaa udah pag...." belum sempat menyelesaikan ucapannya, mulut Kevin sudah dibungkam oleh Diana.

"Ehh kamprett sejak kapan lo disini?" Diana hanya memutar bola mata malas mendengar Kevin.

"Kepo." sarkas Diana. Kevin dibuat heran oleh Diana yang turun menggunakan hotpants dan kaos kebesaran warna putih.

"Ehh.. lo ga sekolah?" tanya Kevin heran.

"Gak." jawab Diana singkat dan berlalu turun ke dapur setelah menutup pintu kamarnya.

"Kenapa?" Diana menjawab dengan mengedikkan bahunya cuek.

"Gue lagi nanya kadal." ujar Kevin kesal.

Mereka sudah sampai di meja makan, disana sudah ada Davin dan Leon.

"Lo gak sekolah Di?" tanya Leon dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Males." jawab Diana cuek.

"Lah kenapa? Lo gak inget sama omongan lo kemaren?" tanya Davin dengan menaikkan kedua alisnya.

"Bukannya gini ya 'mulai besok gue mau jadi siswi yang rajin, gak bolos, gak telat' preeettt." ujar Kevin dengan meniru gaya bicara Diana. Dengan spontan Diana melempar sendalnya dan terkena bahu Kevin, sedangkan Leon dan Davin mereka hanya tertawa.

"Lo mau gue habisin disini hah?" ujar Diana seraya melebarkan matanya kepada Kevin. Mendengar itu Kevin hanya menyengir lalu menggeleng.

Leon dan Davin hanya menyimak sambil sarapan, sesekali menggelengkan kepalanya. Serasa nonton bioskop.

~Diana~

Setelah Leon dan Duo Vin berangkat, Diana bersiap-siap untuk pergi. Setelah mandi dia bersiap menggunakan celans jeans hitam, kaos tanpa lengan warna putih, jaket kulit maroon, sepatu hitam, jam tangan, dan tak lupa topi kebanggaannya. Membawa uang seadanya dan handphone.

Dia berangkat menggunakan motornya, membalik topi kebelakang lalu menggunakan helm. Mengendarai motor dengan kecepatan standard.

Hari sabtu ini dia memutuskan tidak pergi sekolah karena akan mencari pekerjaan. Dia akan mencari pekerjaan yang setidaknya dia sendiri merasa nyaman dan aman, bukan seperti kejadian 2 minggu yang lalu.

Flashback on

Di hari Minggu ini Diana sudah mendapat pekerjaan disebuah bengkel motor. Diana baru bekerja tadi pagi. Diana yang memang memiliki bakat di bidang kendaraan memanfaatkannya dengan bekerja di bengkel. Hobi yang dia tekuni selama 5 tahun belakangan ini setidaknya memiliki manfaat. Sejak kelas 1 SMP Diana mulai tertarik dengan hal yang berbau kendaraan.

Karena dia bekerja di bengkel, dulu dia menemukan seseorang yang sampai saat ini masih ia cintai. Bekerja di bengkel membuat Diana mengingat orang itu lagi. Pertemuan yang tak biasa. Terkadang Diana sesekali tersenyum saat mengerjakan tugasnya, hanya karena mengingat pertemuannya.

Saat sedang melamun tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, "Mbak tolong benerin motor saya dong, ban nya bocor!" ujar salah satu pelanggan yang baru datang.

Dia menatap Diana dari atas hingga bawah, entah apa yang ada dipikirannya. Diana yang duduk langsung berdiri, dia mengerti tatapan itu, tapi Diana berfikir positif.

"Yaudah, Mas nya tunggu disana aja." ujar Diana seraya menunjuk kursi tunggu. Tanpa menjawab laki-laki yang 3 tahun lebih tua darinya itu langsung pergi meninggalkannya.

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang