10. Kabar buruk

128 13 1
                                    


•••••

Brugg!

"eh eh kok pingsan sih? Woi sar bangun. Lo kenapa kok bisa pingsan? Aduh sar bangun napa sih." kata ikhsan panik, tanpa berpikir panjang ikhsan langsung menggendong sari untuk membawa sari kedalam rumah sari.

"bangg! Bang eko! Bukain pintu bang. Sari pingsan!." teriak ikhsan dari luar.

Mendengar namanya dipanggil dan kabar sari pingsan eko langsung berlari kepintu depan untuk membukakan pintu.

"sari! Kok bisa pingsan sih dek? Kepalanya panas. Dia demam." kata eko panik. "bawa dia kekamarnya, kamarnya diatas. Gue ambil kompresan. Jangan macam-macam lo ya diatas." sambung eko lalu berlari kedapur.

Mendengar perkataan eko, ikhsan lalu bergegas menggendong sari kearah kamar sari. Sesampai dikamar sari, ikhsan langsung merebahkan badan sari dan melepaskan sepatu sari.

"nih lo kompres dulu, gue cari obat keapotik depan." kata eko memberikan mangkung berisi air hangat beserta handuk kecil. "kalau lo macam-macam, gue penggal pala lo." ancam eko lalu pergi mencari obat penurun panas untuk sari.

'Gue gabakal macam-macam sebelum dia jadi punya gue seutuhnya bang.' kata ikhsan membatin.

Kurang lebih sudah 20 menit eko pergi, kini eko telah sampai dirumah membawakan obat penurun demam yang biasa dikonsumsi sari jika sedang demam.

"nih lo pegang, jagain sari. Gue mau masak bubur dulu buat sari." kata eko. Belum sempat menjawab eko sudah menyelonong keluar kamar sari.

'lo cantik kalo diem kayak gini.' kata ikhsan membatin sambil menatap sari.

"ughhh." keluh sari. "duh haus." sambungnya sambil memegang tenggorokannya.

"nih minum." kata ikhsan sembari memberi segelas air untuk sari.

"huwaaaaaaaa!!!!." teriak sari. "ngapain lo dikamar gue." sambung sari sambil melempar bantal.

"dek dek tenang dek." kata eko menenangkan sari. "abang yang nyuru ikhsan buat jagain kamu." sambung eko.

"kalau sari diapa apain gimna?." kata sari dengan napas memburu. "duh aduh duh pusing bang." sambung sari lalu memegang kepalanya.

"baringan dulu." kata eko. "adek sih udah tau lagi sakit malah heboh." sambungnya.

"ya sari takut ikhsan bakal macam macam." kata sari sambil mengerucutkan bibirnya.

"kalau dia macam macam abang penggal kepalanya." kata eko. "nih makan dulu habis itu minum obat trus tidur." sambung eko.

"iya."

Sementara yang diceritakan dari tadi hanya diam didepan pintu kamar sari memperhatikan eko menenangkan sari.

Setelah sari selesai, makan dan meminum obatnya. Sari kembali tidur untuk istirahat dan berharap demamnya segera sembuh. Karna besok ulangan bahasa inggris.

Melihat sari yang sudah tidur, eko keluar dari kamar sari sambil membawa nampan yang berisikan mangkuk bubur dan gelas bekas sari tadi untuk dicuci.

ANAK BARU Love Story (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang