Pede itu perlu, tapi kalau kepedean mah ga perlu.
•••••
Setelah kaki sari selesai diobat oleh petugas uks, ikhsan berniat untuk balik kekelas.
"lo disini aja sampe pulang skolah, ntar lo pulang bareng gue." kata ikhsan lembut namun terkesan cukup cuek.
"ngapain gue pulang sama lo?."
"lo ga ingat emangnya? Kan kita ada kerja kelompok. Lo gimana sih."
"lah iya baru ingat. Gausa sewot napa." kata sari.
"ntar pulang skolah gue kesini." kata ikhsan singkat lalu berjalan kearah kelasnya.
Setelah menunggu kurang lebih tiga jam pelajaran, akhirnya bel yang menandakan bahwa sudah waktunya pulang berbunyi dengan keras. Hingga membuat sari menutup telinga. Bukan lebay, bel sekolah diletakkan di sebelah uks.
Hmm, bagaimana jika nanti ada salah satu murid yang sedang kejang-kejang saat berada diuks lalu terkejut mendengarkan bel sekolah berbunyi? Doakan saja ia baik-baik.
Ceklek.
Pintu uks terbuka, menampakkan seorang anak lelaki yang membawa dua tas yang cukup berat. Karna pelajaran dihari ini ada empat mata pelajaran dan masing-masing pelajaran mempunyai buku setebal lima cm yang wajib dibawa saat belajar. Kasihan ikhsan.
Melihat itu, sari tersenyum tipis karna ikhsan kewalahan membawa dua tas yang lumayan berat. Tidak berat sih sebernanya. Ikhsan hanya ingin menghibur sari, dengan aksinya yang pura pura kewalahan membawa tas. Alhasil, sari tersenyum tipis.
"bisa jalan?." tanya ikhsan lembut.
'lah tumben lembut.' kata sari membatin.
"yaelah ditanyain malah diem."
'malah muncul yang asli.' sari membatin lagi.
"woi!"
"ih apaan sih." tanya sari sambil menutup telinganya karna diteriaki ikhsan.
"bisa jalan gak?." tanya nya lagi.
"bisa lah." kata sari "aduh duh." sambung sari meringis karna kakinya masih perih.
"makanya jangan nyombong." tegur ikhsan. "sini gue bantuin." sambungnya lalu merangkul sari membantunya berjalan. Mengenai dua tas tadi? Tanyakan saja langsung pada ikhsan. -skipp.
Sepanjang perjalanan keparkiran motor sekolah, memakan waktu lumayan lama. Yang awalnya dua sampai empat menit dari uks sekolah, sekarang sampai sepuluh menit karna membantu sari berjalan.
"ih gatel."
"duh soswit deh."
"ih lebay banget sih."
"serasi banget sih."
Berbagai tanggapan yang diberikan murid SMA mitra Bangsa kepada sari dan ikhsan, sari yang tak terima dikata-kata bahwa dia gatel atau yang lain. Langsung melotot kearah orang yang mengata-i nya.
"bisa naik?." tanya ikhsan, sari hanya diam. "atau perlu gue gendong biar lo naik?." sambungnya ikhsan.
"eh engga engga, gue bisa. Gue bisa naik sendiri." jawab sari menolak tawaran ikhsan.
"yaudah, naik." kata ikhsan naik.
Saat berusaha naik ke motor, sari menahan rasa perih dikaki. Hanya saja tidak seperih tadi dan tak membuat sari meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK BARU Love Story (hiatus)
Romantizm"lo jodoh gue." kata ikhsan dengan lantang. "ogah." tolak sari. "oke, gue suruh abang lo buat jodohin kita." "ikhsaaaannnnnnnnnnnn!."