Jatuh cinta sendirian itu memang sakit. Tapi ada yang lebih sakit yaitu
ulangan fisika
sendirian.•••••
"Sar, lo mau pesen apa? Udah ampir setengah jam ini." tanya Eka.
'setengah jam apaan, baru juga 3 menit.' ucapku dalam bathin
Eka Kirana. Teman dikelasku yg memiliki kulit putih, bermata sipit, dan berwajah manis.
"hm, ga jadi pesen deh." jawab ku santai.
"tai kambing lo emang." jawab Eka kesal. "eh liat, siapa yg lewat." lanjut Eka.
"siapa?." jawab ku langsung menoleh. "oh." sambungku malas. "udah ah gue balek kekelas." kata ku meninggalkan Eka.
Namaku Sari, Sari Salsabila. Selain dengan nama Sari aku juga dipanggil dengan nama salsa atau bila. Aku duduk dikelas 2 di SMA Mitra Bangsa, dikelas ipa 4. Katanya sih ini sekolah favorit. Menurut gue sih, b aja. Gue dikenal sebagai cewek cuek sama lingkungan sekitar. Tapi, menurut gue pribadi gue ga cuek tuh sama lingkungan sekitar cuman bodo amat aja. Muka gue tu, ga jelek amat sih cuma ga terlalu cantik ya you know lah gimana maksud gue. Punya 2 mata, 1 mulut, ya b aja muka gue. Ya hidup gue serba ' b aja'.
Bruggg!
"Aduh, kalau jalan tu pake mata dong." keluh ku terjatuh 'ditabrak' seseorang.
"elo yang nabrak kok nyalahin gue sih." elak Reynzi.
Reynzi Pradana, teman sekelas yg paling rese menurut ku.
"ah bodo lah, gue mau balik kekelas." kata ku, sembari berjalan kekelas. "dasar, udah nabrak ga minta maaf." sambungku kesal.
Sampai dikelas aku langsung duduk ditempat ku dengan wajah kesal karna 'ditabrak' reynzi tadi.
"liat tu mulut lo, bisa diikat tu pake karet. Panjang bener." kata Rika.
Rika Anjani, teman sebangku ku yang cukup pintar dikelas. Dia menduduki peringkat ke 7 dikelas. Sedangkan aku? Jangan ditanya.
"apasih lo ganggu aja, sono belajar yg bener nanti ulangan Fisika kasi tau gue. Gue mau tidur dulu." kataku, langsung meletakkan kepala diatas lipatan tangan yg ada diatas meja.
"yaelah, serah lu dah." jawab rika tak acuh.
-15 menit kemudian-"Sari, sar bangun woi. Bu lena udah masuk tuh." kata rika upaya membangunkan ku.
"ahh apaansi, ganggu aja deh." jawabku malas dengan mata masih tertutup.
"sar, bu lena ngeliatin lo tuh." kata rika lagi. " bu lena jalan kesini sari, bangun napa woi." sambung rika dengan nada sedikit panik.
"ihh iya iya rika." jawab ku. "eh bu lena." sambungku melihat bu lena melotot tepat didepan ku.
"keluar kamu sana, kamu tidak ikut ulangan." kata bu lena mengusir ku keluar.
'lah iya gue baru ingat bu lena ga suka ada murid yg tidur di jam pelajarannya.' kata ku membatin."malah melamun, keluar sana." sambung bu lena.
"anu, tapi buk saya mau ikut ula-" kata ku terputus.
"kamu ulangan pulang sekolah, diruangan saya. Sekarang kamu keluar." kata bu lena memotong ucapan ku.
"i-iya bu." kataku menunduk sambil jalan keluar kelas.
'aduh, mampus gue. Ngeliat punya siapa nanti disana' keluhku didalam bathin.
"kamu kok diluar kelas?."
Degg
'mati gue, aduh abang tolongin sari.'
"kamu buat ulah?." kata bu intan.
Bu intan, guru kwn dikelasku. Dan juga wali kelas ku. Guru yg paling anti dengan murid yang melanggar aturan.
"eh anu, saya ketiduran bu dikelas." jawab ku sambil menunduk.
"sudah berapa kali saya bilang, jangan melanggar aturan yg ada. Karna kamu melanggar aturan makanya kamu kena sanksi kayak gini. Untung saja bukan di jam pelajaran saya." kata bu intan panjang lebar.
'mana berani gue tidur dijam pelajaran ibu. Kalau gue tidur sama aja masuk kekandang singa yg kelaparan. Bunuh diri.' jawab ku dalam bathin.
"jangan kamu ulangi lagi." sambung bu intan lalu pergi kekelas sebelah.
"iya bu." ucapku sambil menunduk.
Lumayan lama gue berdiri diluar kelas. Akhirnya bel pulang bunyi. Ya gue senenglah, gue ga perlu lagi berdiri diluar kelas sampe buat kaki gue pegel.
'senangnya hati ini.' kataku membathin sambil tersenyum senang.
"saya tunggu kamu diruangan saya." kata bu lena dingin sembari berlalu keluar kelas melewati ku.
Degg
'oh iya gue ulangan, mampus dah.'
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK BARU Love Story (hiatus)
Romantizm"lo jodoh gue." kata ikhsan dengan lantang. "ogah." tolak sari. "oke, gue suruh abang lo buat jodohin kita." "ikhsaaaannnnnnnnnnnn!."