Possessive Badboy

*Calon kakak ipar?

Senyum yang kamu miliki sangat indah, alangkah baiknya disimpan saja dihatiku.
°Possessive Badboy

"Maaf, siapa ya?" tanya Reza yang saat ini sudah ada di depan pintu masuk rumah Cindy.

Saatnya bersenang-senang, batin Fauzan sambil tersenyum.

"Kenalin, tunangannya Cindy Clarissa. Situ Siapa ya? " tanya Fauzan dengan senyuman devil-nya.

Cindy mengernyit bingung, sejak kapan kakaknya tiba? dan tanpa memberitahunya. Sungguh setelah ini dia akan memarahi Fauzan karena tidak mengabari nya.

"Ka... " Fauzan mencubit lengan Cindy, memberikan kode agar Cindy tidak bersuara dan membongkar semuanya.

"Sejak kapan? kayaknya Cindy nggak ada dekat tuh sama cowok lain," ungkap Reza sambil terkekeh.

Fauzan semakin gencar dan ingin mengetes pacar adiknya ini, apakah dia memang benar mencintai Cindy ataukah hanya dijadikan sebagai objek koleksinya saja?  disini tidak ada yang tahu bagaimana perasaan Reza yang sebenarnya. Sebab Reza hanya bilang pada Cindy kalau dia memang benar menyukainya dan sayang pada Cindy.

"Halah, jangan terlalu percaya diri deh! gue sama Cindy itu sudah tunangan dan dijodohkan dari kecil. Situ yang baru kenal berapa bulan bisa apa?!" sindir Fauzan sambil menggandeng dan menggenggam erat pergelangan tangan Cindy.

"Nggak usah kebanyakan gaya, kemana aja lo?  kalau memang benar lo itu tunangan dan dijodohkan dari kecil sama Cindy, kenapa gue nggak pernah liat lo?" balas Reza sambil mengambil alih pergelangan Cindy dan merebut paksa Cindy.

Suasana semakin tegang, Cindy yang tadi hanya diam kian bersuara. Ia tidak mau jika terjadi keributan seperti Daniel waktu itu. Cukup hanya Daniel tidak dengan kakak nya, Cindy tidak mau ada yang terluka lagi karena sikap posesif Reza.

"Kak ... " panggil Cindy, suaranya tercekat kalau Fauzan malah memotong pembicaraan adiknya yang ingin memanggil dan menyudahi semua ini.

"Kamu diam,  nggak usah ikut campur! ini urusan lelaki." ucap Fauzan. Dia sebenarnya sangat kesal pada Reza, kenapa bocah ini tengil sekali. Baru jadi pacar nya saja sudah posesif. Apalagi mau menjadi suami? bisa kalian bayangkan bagaimana sifat posesif Reza bukan?

Reza sangat jengah dengan keadaan ini, keadaan dimana banyak sekali yang ingin mendekati dan merebut miliknya, sungguh jika ada yang berani menyentuh miliknya maka dia akan segera menghancurkannya.

Mengepalkan tangan erat, menahan emosi yang membuncah. Kini Reza bersiap untuk melawan Fauzan. Well,  dia sudah sangat benci dengan orang yang hanya menyombongkan diri.

"Aku mohon jangan ada ribut lagi!" sergah Cindy sambil memeluk lengan Reza erat.

"Nggak bisa, dia sudah mau merebut kamu dari aku!  mana mungkin aku membiarkan hal itu terjadi?!" kesal Reza lalu melepaskan tangan Cindy yang sedang bergelayut dan langsung memukul Fauzan telak.

Bugh

"Jangan pernah main-main sama gue, karena lo akan tahu akibatnya," ujar Reza sambil menatap remeh Fauzan yang jatuh tersungkur akibat pukulannya.

"STOP! sudah cukup ya!  jangan ada kekerasan lagi, aku mohon itu sama kamu za!" Cindy berteriak, memohon pada kekasihnya agar berhenti untuk tidak bersikap kasar.

Sambil memapah Fauzan berdiri dan membawa masuk ke kamar kakaknya itu, Cindy berkata, "Dia kakak aku. Nggak perlu se cemburu itu," setelahnya Cindy meninggalkan Reza yang masih terdiam seakan belum tersadar dari apa yang sudah terjadi.