*Ratu galak

4.6K 91 5
                                        

Jangan jutek gitu, aku malah tambah cinta.
°Possessive badboy

Seharian ini, Cindy masih berada di apartement milik Reza. Pasalnya Reza berniat untuk menjaga dan merawat Cindy agar lekas sembuh. Karena merasa bersalah telah membuat kekasihnya sakit.

Ia juga telah mengabari Santy untuk tetap menjaga Cindy di apartement miliknya dan tak lupa meminta izin.

Hari ini cuaca begitu panas, itulah yang dirasakan Cindy. Apa mungkin karena dia sedang demam?

"Sayang, kamu perlu apa? Biar aku yang ambil." tanya Reza sambil membenarkan tatanan rambut Cindy yang tergerai.

"Apasih," balas Cindy ketus.

Reza bingung, apakah dia membuat kesalahan kembali? Rasanya tidak. Dia sudah mencoba untuk sebaik mungkin. Dan tadi juga Cindy tidak bersikap ketus padanya. Tapi ada apa dengannya sekarang?

"Kok kamu ketus gitu sama aku, sayang? Kan aku tanya baik-baik sama kamu," Reza mencoba sesabar mungkin untuk menghadapi mood kekasihnya.

Sungguh Reza memang menyukai Cindy yang manja. Tapi tidak dengan sikap jutek dan ketusnya. Karena dia tidak suka diabaikan dan tidak suka dibantah. Reza jadi merasa serba salah layaknya lagu Raisa. Berbicara selembut mungkin untuk menghibur kekasihnya sudah ia lakukan. Walaupun sifat aslinya jauh berbeda dari apa yang dia lakukan untuk Cindy.

Cinta memang buta, siapa saja bisa diperbudak olehnya. Mungkin ini yang sedang dirasakan oleh Reza. Sedetik saja dia tidak akan bisa berpaling dari Cindy. Sungguh. Desiran aneh selalu menghampiri dirinya saat bersama Cindy.

"Kamu jangan jutek gitu dong sayang, kalau aku malah tambah cinta sama kamu gimana?" tanya Reza dibekali dengan gombalan recehnya. Entah sejak kapan setelah mengenal Cindy, Reza menjadi sedikit lebih terbuka. Dan perbedaan raut wajahnya pun terlihat kentara, tak seperti biasanya yang selalu memasang wajah datar.

"Derita kamu," ucapnya tanpa melihat Reza.

Reza semakin gemas saja melihat Cindy yang berperilaku seperti ini, "Loh kok gitu? Aku ada liat berita. Seorang cowok ditemukan tak berdaya karena terlalu cinta sama pacarnya. Gimana dong? Kamu mau aku masuk berita?"

"Kan kamu yang masuk, bukan aku," pertahanannya masih tetap.

"Kamu mau tahu nggak?" tanya Reza kembali, mencoba mencairkan suasana.

"Enggak tuh," Ucapnya sambil terus memalingkan wajahnya pada Reza.

"Aku pintar loh," Reza tetap berbicara walaupun Cindy mengabaikannya.

"Aku nggak nanya,"

"Iya, aku ngasih tau kamu. Kalau aku itu pintar milikin hati kamu," Gombalan receh itu kembali keluar dari mulut Reza. Membuat Cindy yang sedang badmood makin jengah dengan sikap Reza.

"Untung nggak baper,"

Reza menggaruk tengkuk nya yang tak terasa gatal, berusaha menutupi kegugupan nya karena tidak bisa mencari topik untuk menghibur kekasihnya yang muram dan ingin kembali membuat Cindy tersenyum.

Memang Reza harus lebih ekstra menghadapi Cindy yang sedang dalam mode ketus. Sambil menghela nafas kasar, dan mengusap dada perlahan. Reza akhirnya kembali berceloteh walaupun mungkin Cindy tidak akan mendengarkannya, dan malah mengabaikan dirinya.

Sebenarnya Reza ingin marah, tapi dia seakan tersadar bahwa dia tidak mau melukai perasaan kekasih nya lebih dalam, cukup hanya ini dia membuat dan melakukan kesalahan karena telah memberi hukuman pada Cindy.

"Cindy," Sapa nya pada kekasihnya.

"Sayang," Masih tak ada jawaban.

"Cindy sayang,"

Possessive Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang