*Tukang Possessive

5.5K 163 0
                                    

Possessive itu cara gue ngatur lo, bukan karena nggak sayang. Tapi karena cinta.
°Possessive badboy.

"Hari ini berangkat bareng gue, pulang juga bareng gue! Gak boleh ada kontak fisik sama laki laki lain kecuali gue pacar lo, sam dan Fahri. Ngerti?" tanya Reza dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Oh iya, satu hal lagi yang paling penting. Ubah kosa kata lo-gue jadi aku-kamu, oke?" tanya Reza yang diangguki Cindy.

"I-iyaa Reza!" ucap Cindy.

"Kok lo, jadi possessive gini sih?" tanya Cindy penasaran. Sedangkan Reza hanya mendengus.

"Possessive itu cara gue ngatur lo. Bukan karena gak sayang, tapi karena cinta!" ucap Reza membuat hati Cindy terenyuh.

"Dan ya, maaf tadi kosa kata lo-gue nya dihapus jadi aku-kamu ya!" titah Reza.

"Tapi Reza juga tadi ngomong lo-gue!" ucapan Cindy membuat Reza kikuk sendiri.

Makannya jangan asal nyuruh gue-, batin Cindy.

"Ya, tadi kan aku cuma contohin aja!" ucapnya mengelak.

"Udah ah, yuk berangkat!" titah nya pada cindy untuk segera menaiki motor nya.

"I-iya!"

-
-
-
-

"Wah. Lihat tuh suami gue selingkuh!"

"Ngarep aja lo pantat panci!"

"Ish gaya nya dasar anak baru!"

"Tunggu aja tanggal mainnya!"

Murid murid yang berada di sekitar lapangan sekolah SMA Galaxy, mulai berbisik. Lantaran melihat dua sejoli yang sedang berpegangan tangan, ya! Siapa lagi kalau bukan Reza dan Cindy.

"Reza jangan begini!" ucap Cindy dengan nada memohon. Reza mendengus pelan mendengar ucapan gadisnya. Apa salahnya? Toh mereka sudah resmi jadian, bukan pasangan yang tercyduk selingkuh.

"Kenapa?" tanya Reza dingin. Sedangkan Cindy sedang susah payah menelan salivanya sendiri, akibat suara Reza yang dingin.

"Malu" cicit Cindy sambil menunduk melihat kearah sepatu yang dipakainya.

"Kenapa malu?" tanya Reza.

"Gak biasa" ucap Cindy dengan raut wajah memohon.

"Di biasa kan kalau sekarang. Karena kamu sudah menjadi pacar Reza!" titahnya pada cindy.

"I-iya" ucap Cindy yang masih menunduk kearah sepatu yang dipakainya.

"Jangan nunduk! Kamu lagi bicara sama aku bukan sama lantai!" geram Reza, bisa diyakini suara nya naik beberapa oktaf.

"M-aaf" cicit Cindy takut memandang kearah Reza.

"Kenapa nunduk terus? Kamu takut sama aku?" tanya Reza sambil memegang dagu Cindy agar mau menghadapnya.

"I-iya aku takut! Jangan kasar sama aku!" ucap Cindy pada reza. Membuat Reza membuang nafasnya lelah.

"Jangan takut. Aku memang cowok nakal, tapi aku gak janji bakal nyakitin kamu." ucapnya.

"Kamu bakal nyakitin aku?" tanya Cindy.

"Aku cuma bilang, gak janji buat nyakitin kamu. Karena aku gak mau berjanji tanpa bisa menepati janji itu." cicit Reza, Cindy bisa melihat perubahan raut wajah Reza. Seperti ada sesuatu yang disembunyikannya. Tapi Cindy tidak tahu apa rahasia hidup Reza.

"Kenapa kamu gak bisa tepatin janji kamu?" tanya Cindy.

"Kalau aku berjanji, aku malah lebih takut untuk nyakitin kamu lebih dalam. Dan aku gak mau itu terjadi" pungkas Reza.

"Tapi kalau aku sudah tidak tahan dengan sikap kamu, aku harus apa?" tanya Cindy sendu.

"Bertahan adalah sebuah pilihan. Jika kamu bisa menjalankannya dengan benar, maka kamu akan tahu. Pilihan bertahan tidak seburuk yang kamu perkira." ucap Reza.

"Lalu bagaimana jika aku tidak bisa bertahan?" tanya Cindy lagi.

"Jika kamu memang cinta sama aku, kamu harus bertahan. Bertahan atas sikap bad ku dan possessive ku." titahnya pada cindy.

"Aku pinta, kamu jangan tinggalin aku!" pinta Reza membuat Cindy mengerutkan dahinya.

"Kenapa? Aku gak boleh ninggalin kamu?" tanya Cindy.

Kringgggg.....kringgg....

Ucapan Cindy terputus saat bel masuk kelas berbunyi. Reza hanya menatap Cindy sendu, Cindy menatap jam tangan yang dipakainya.

"Aku gak bisa janji kalau aku bakal ninggalin kamu!" ucap Cindy.

"Aku mau masuk kelas! Bye Reza." ucap Cindy seraya berjalan mendahului Reza.

"Tunggu, aku mau nganterin kamu sampai kelas. Aku takut kalau banyak cowok yang godain kamu." ucap Reza sambil sedikit berlari mendekati Cindy.

"Kamu, possessive!" ucap Cindy membuat Reza terkekeh.

"Aku possessive karena kamu!" ungkap nya pada cindy.

"Apa possessive itu, bisa buat aku nyaman sama kamu?" tanya Cindy.

"Lambat laun kamu akan ngerti. Sikap aku yang kurang disukai kamu, sebenarnya untuk kebaikan kamu juga" pungkas Reza sambil berjalan kearah kelas 12-ipa3.

"Aku suka sama sikap kamu yang halus. Dan aku gak suka sama sikap kamu yang kasar" pungkas Cindy.

"Maafin aku."

"Tapi aku mohon kamu jangan ulangi lagi sikap yang kasar tadi" ucap Cindy memohon.

"Aku akan coba" ucap Reza.

"Udah sampai nih dikelas kamu." ucap Reza sambil memandang sekitar kelas Cindy.

"Jangan dekat sama cowok lain selain aku, Sam dan Fahri! Kalau ada yang godain kamu. Bilang sama aku!"

"Iya aku gak dekat sama cowok lain kok." ucap Cindy meyakinkan.

"Belajar biar pintar, kamu kan calon ibu dari anak-anak aku." ungkap Reza membuat Cindy menunduk lantaran malu.

"Ish kamu apasih"

"Kamu lebih cantik kalau lagi blushing "

"Udah kamu balik ke kelas kamu. Aku mau masuk kelas, bye!"ucap Cindy.

" iya sayang" merah, entah kenapa kalimat yang dilontarkan Reza membuat pipi Cindy terasa panas.






TBC!



Possessive Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang