Note: better read with play Urban Zakapa-I don't love you
I don’t love you
You probably already know
Even if you cry
My heart doesn’t hurt.
.
Kisah mula Jungkook dan Dahyun bisa dikatakan klise. Rumah mereka berdekatan dan sering menghabiskan waktu bersama. Setiap sore, Jungkook akan mendatangi Dahyun untuk sekedar menonton film atau mengganggu yang lebih muda.
Jungkook sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri, sifat lelaki itu sangat lembut dan mengayomi. Pikirnya, jalinan itu tidak akan ia khianati. Naif berpikir bahwa lelaki dan perempuan bisa bergaul tanpa rasa, hingga akhirnya ia sadar bahwa bukan hanya ia yang jatuh cinta, tapi Jungkook pun juga.
Mereka tidak mendebatkan siapa yang memulai. Saat itu Dahyun berusia delapan belas tahun, tanpa terkira Jungkook akan mengungkapkan kata cinta tepat saat mereka sedang bercanda tawa di ruang tengah rumahnya. Pipi Dahyun memanas, dan layaknya orang kasmaran pada umumnya, ia mengangguk sebagai jawaban diakhiri sebuah pagutan mesra.
Dua bulan bersama, badai menerpa mereka. Jungkook kehilangan ayahnya, keluarga satu-satunya. Dahyunlah yang menjadi sandaran, mengusap air mata lelakinya dan mengucapkan kata-kata semangat.
Dahyun merengkuh tubuh rapuh Jungkook yang masih memegang ujung nisan.
"Jangan tinggalkan aku, Dahyun."
Kata itu terlalu sering di dengar, karna Dahyun sudah kenal Jungkook untuk belasan tahun lamanya. Jungkook dahulu juga harus kehilangan ibunda tercinta, yang menyebabkan ia sempat terjun ke dunia bahaya. Namun bersyukur Dahyun datang menolongnya.
Tidak ada alasan bagi Dahyun untuk meninggalkan Jungkook, karna ia butuh pria itu sama besarnya. Mereka terlalu sangat membutuhkan.
Tiba-tiba saja Jungkook meyakinkan Dahyun untuk pindah ke luar kota, mencari kehidupan baru disana. Dengan bermodal tekat kuat, Jungkook dapat meyakinkan keluarga Dahyun dan membawa gadisnya pergi menyisiri penjuru Amerika.
Kepindahan mereka juga diiringi kehidupannya yang mapan. Mereka sepakat untuk membeli sebuah flat sedang yang sangat Dahyun sukai gayanya. Harus diakui Jungkook berhasil sebagai businessman muda.
Keduanya bersuka cita. Layak remaja yang baru mengecap asmara, mereka saling berjanji untuk saling mencinta. Tapi nyatanya hanya Dahyun yang setia dengan perkataannya. Ntah mengapa, rasa terhadap Jungkook tidak luntur sedikitpun walaupun mereka kerap bersama. Segala kegiatan yang dilakukan dengan pria itu memabukkan, ia tak kenal bosan.
Pahit harus Dahyun kecap dalam diam. Dua tahun menjalin hubungan, Jungkook semakin menampakkan perubahan. Sang adam semakin sering berada di luar, hingga mereka hanya berjumpa saat pagi hari sebelum Jungkook pergi ke kantornya. Dahyun pribadi bukanlah gadis penuntut. Ia tidak ingin membebani kekasihnya, hingga ia hanya selalu menurut.
Bukan sekali dua kali Dahyun mendengar orang mengatakan bahwa Jungkook bermain belakang. Tapi ia selalu menepisnya diselingi senyuman,
"Aku percaya pada kak Jungkook."
Naif sekali, bukan?
Ia juga pernah mendapati sebuah pesan masuk yang mengajak Jungkook untuk makan malam, terlalu amat sering hingga Dahyun susah untuk menangis. Lelah, tapi ia tidak bisa menyerah.
Ia tidak bisa membayangkan hidup tanpa bayang si pria. Sementara Jungkook sudah lama mematikan hatinya.
°˖✧◝✧˖°