18 - Anneth Birthday (2)

1K 62 9
                                    

Anneth POV

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU! HAPPY BIRTHDAY TO YOU! HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY! HAPPY BIRTHDAY ANNETH!~"

Saat kukira ruangan ini mati lampu, tiba-tiba saja lampunya nyala bersamaan dengan suara nyanyian Happy Birthday yang sepertinya dinyanyikam untukku. Aku menghentakkan kakiku kesal. Rasanya ingin menangis dan teriak sekencangnya.

Senang karena ternyata mereka mengingat hari lahirku. Kesal karena kenapa mereka sejahat ini untuk merencanakan hal menjengkelkan seharian ini. Haru karena mereka seniat ini untuk membuatku kesal dari pagi hingga sore, dan membuatku bahagia dimalam harinya.

Aku tertunduk menekuk lutut dan memeluk diriku sendiri dengan perasaan yang tak bisa tergambarkan. Benar-benar badmood! Aku menatap tajam teman-temanku dan lainnya. Iisshhh, andai kalian benar-benar melupakan hari ini akan kupenggal kepala kalian satu persatu!

Ga deng. Anneth becanda. Hehe.

Aku melihat seorang wanita membawa kue tart menerobos gerombolan sambil tersenyum puas menuju ke arahku. Dan, aku mengenalinya.

Kak Nella.

Apa ini? Katanya tidak jadi datang? Terus, ngapain?!

Oke. Aku paham. Ini benar-benar luar biasaaaa!!! Bisa-bisanya Kak Nella mengikuti rencana konyol seperti ini?! Rasanya ingin marah, tapi aku senang juga.

"Ayo berdiri dong,"

Aku mengikuti perintah Kak Nella. Menatap kue yang sudah dihiasi cream warna-warni dan cantik seperti nama yang sudah ditulis diatasnya.

"Happy Birthday Anneth" berarti, aku yang cantik:). Ble.

Aku sudah mengumpulkan tenaga untuk meniup lilinnya. Namun ketika aku ingin menghembuskan nafas tiba-tiba...

"Eit, make a wish dulu dong!"

Oh iya. Anneth lupa. Hehe.

Kupejamkan mataku. Ku ucapkan beberapa harapan dan doa untuk Anneth yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga saja benar terkabul. Sebenarnya aku ingin berdoa lebih banyak lagi, tapi saat ku lihat Gogo rasanya aku tak tega. Bagaimana tidak? Lihatlah. Sudah teriler-iler dia melihat kue ini. Hahaha.

Kusudahi wish ku. Lalu meniup lilinnya kuat. Disaat itu juga semua orang didalam ruangan bertepuk tangan.

"Selamat tambah usia ya, nak. Maafin Mama udah ninggalin kamu dari pagi. Mama sayang Anneth." Mama memelukku erat. Aku pun membalas pelukannya. Kalau sudah begini, ku tebak sebentar lagi aku akan menangis.

Nah kan. Basah udah baju Mama ku.

Seperti sadar kalau aku menangis, Mama melepas pelukannya. "Jangan cengeng lagi, ya. Harus tambah dewasa." Katanya sambil senyum. Aku hanya mengangguk sekilas.

"Waktunya potong kue!!!" Pekik Kak Nella. Semuanya dalam sekejap langsung menjadi barisan yang rapih layaknya ibu-ibu sedang mengantri sembako.

Dasar. Makanan aja number one.

Suap-suapan, saling menggambar sesuatu diwajah satu sama lain dengan cream, foto-foto dan banyak lagi. Badmood ku rasanya hilang seketika.

Terima kasih Tuhan, untuk semuanya.

****

Author POV

Semuanya masih di dalam ruangan. Hanya beberapa yang pamit pergi untuk melaksanakan ibadah, seperti Uwa, Raisya, Putri, Aziel, dan beberapa crew.

Dari luar terdengar seorang mengetuk pintu, segera dibuka oleh Joa yang dari tadi sedang buka buka instagram.

"Iden?!" Pekik Joa terkejut dengan yang dilihatnya.

A LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang