42

5.3K 170 7
                                    

Dorr dorr dorr

"ALINA WOI BUKA PINTUNYA CEPETAN!!" pekik alma di depan pintu kamar alina

Ceklek

"Apasi?!" Sentak alina kesal

"Hehe katanya mau jalan jalan hari ini, gimana sih" gerutu alma

"Hm, duluan" lalu alina pun masuk kedalam kamar dan menutup pintu

Sedangkan alma yang diacuhkan seperti itu menggerutu kesal. Lalu ia turun ke lantai 1 untuk bergabung dengan sahabatnya yang lain.

Saat sampai di lantai 1 ia langsung duduk di dekat alisha.

"Gimana? Udah bangun?" Tanya neira

"Udah tapi gw malah ditutupin pintu lagi" adu alma

"Haha yauda si mungkin dia lagi mau siap siap" ucap neira

"Serah"

Tak lama kemudian, turun lah alina dari kamarnya dengan santai tanpa rasa bersalah dengan alma.

Sedangkan alma yang melihat itu semakin menggerutu tidak jelas.

"Ayo" ajak alina lalu pergi duluan ke luar mansion

"Ayo, udah ditunggu boss tu haha" ajak amel dan berjalan menyusul alina dengan diikuti sahabatnya yang lain

"Ayo lin" ajak alisha setelah mereka di luar mansion

Mereka berenam pun masuk ke dalam mobil. Satu mobil isinya 2 orang agar tidak ribet.

Wusss

S

K

I

P

Mereka sampai di salah satu mall terbesar di negara itu. Lalu mereka turun dari mobil dan segera memasuki mall tersebut.

"Mencar skuy" usul manda

"Boljug" timpal alma yang moodnya sudah membaik

"Ketemu di restoran jepang ya" usul alisha dan disetujui semua

Lalu mereka berpisah sendiri sendiri.

Alina? Ia langsung pergi menuju restoran Jepang karena perutnya tidak bisa di ajak kompromi.

Di restoran Jepang, alina memilih tempat dekat jendela. Ya, tempat favoritnya.

Disisi lain

"Itu kan si ice kan?" Gumam seseorang

"Hm, samperin ah" lalu orang itu mendekati meja alina

"Haii" sapa orang tersebut

Alina pun menoleh ke arah suara.

"Lo nyapa gw?" Tanya alina

"Iyalah, siapa lagi?"

"Oh"

"Alina kan?" Tanya orang itu memastikan

"Hm"

'Singkat bener' batin orang itu

"Bodo"

'Hah? Bisa baca pikiran? Hebat!'

"Thanks"

"Lo bisa pikiran?" Tanya orang itu bingung

"Hm"

"Wihh, gimana bisa?"

"Takdir"

"Serah deh, eh btw gw boleh duduk sini?" Tanya orang itu

"Hm"

'Dia bukannya yang katanya Daffa si dingin? Dingin apanya? Ngeselin iya!' Gerutu alina dalam hati

Ya. Orang itu adalah Daffa si dingin.

"Lo belum mesen?" Tanya daffa

"Liatnya?" Sinis alina

"Santai dong" dumel daffa, lalu ia membuka menunya untuk memesan

"Waiters!" Panggil daffa

"Ya? Mau pesan apa mas/mbak?" Tanya waiters itu sopan, dan sedikit terpesona dengan wajah bak dewa daffa tidak sadar jika ada sang boss besar di dekatnya.

"Udon, Takoyaki, dan Fruit Tea" jawab Alina dingin dan menatap tajam waiters itu

"Ba-baik, kalo masnya?" Tanya waiters itu gugup setelah menyadari keberadaan alina

"Samain aja" jawab daffa

"Ba-baik, a-da la-gi?" Tanya waiters itu pucat mendapati tatapan tajam dari alina

Daffa yang mendengar nada bicara waiters itu bingung pun hanya mengendikkan bahu acuh.

"Tidak" jawab alina lalu waiters itu mengangguk dan segera pergi dari meja alina dan daffa.

Di lain tempat

"Bego banget si lo! Itu ada boss besar lo malah liatin yang laki terus!" Gerutu teman waiters itu pelan, namun masih bisa di dengar oleh alina

"Ya gw gak tau kalo ada boss" jawab waiters tadi pucat

"Serah deh" lalu teman waiters itu pergi

Lalu muncullah salah satu teman waiters itu lagi.

"Kenapa si lo? Takut sama tu cewek di sana?" Tanya temannya itu dengan menunjuk alina

"I-iya"

"Cih emang dia siapa?" Tanya temannya itu

"Lo ga tau?"

"Gamau tau gw!" Lalu temannya itu pergi

'Baru kayaknya, hum menarik!' Gumam alina dalam hati

"Heh!" Sentak daffa membuat alina kaget namun ditutupi dengan wajah dingin dan datarnya

"Apasi lo!" Sentak alina

"Ya lo, gw panggil panggil gak denger heh?" Gerutu daffa kesal karena merasa teracuhkan

"Au"

Lalu tak lama pesanan mereka datang.


















~•○~•○•~

Hehe

Peace ✌

VIRAGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang