Alina POV
Ah kasurrr empuk gw!
Gw langsung rebahan di kasur sambil menutup mata. Gw merasa udah lumayan hilang capeknya, gw pun membuka mata dan menatap langit langit kamar gw.
"Gw masih penasaran waktu gw nangis itu siapa yang ngeliatin ya"
Gw mencoba berpikir keras
"Au dah, pikirin nanti. Mending gw mandi terus tidur"
Lalu gw pun bangkit dan masuk ke kamar mandi segera membersihkan badan.
Karena gw gamau lama lama di kamar mandi untuk saat ini karena capeknya ga ketulung mana dihadang preman gada akhlak.Gw pun cuma make baju rumahan santai. Celana pendek diatas lutut dan kaos oversize yang nutupin celana pendek gw.
Gw pun langsung naik ke atas kasur dan tidur setelah matiin lampu dan nyalain lampu tidur di samping ranjang gw.
Alina POV end
Disisi lain ...
"Gw suka Alisha, lo suka siapa daf?" Tanya Dimas
"Alin" jawab daffa singkat
"Ohh alin-WHAT?! SIAPA? ALINA?!!!" Pekik Dimas setelah menyadari ucapan Daffa
"Hem"
"Wow, kemajuan ya lo Daf. Gw kira Lo gay" ucap Brian bercanda
Pukk
"Bgst! Sakit anjir" gerutu Brian setelah kepalanya terkena lemparan botol Aqua yang masih ada isinya setengah botol.
Sakit;(
"Hahahaha, ututu kepala Brian atit ya? Cup cup cup" ledek Dimas dan dihadiahi tatapan kesal Brian
"Najis" sentak Brian dan berpindah tempat duduk di dekat Carel yang sebelumnya di samping kanan Dimas
"Lo pada gamau ngasi tau siapa yang kalian suka heh?!" Sentak Dimas ngegas
"Ga" ucap Brian dkk (kecuali Daffa & Dimas)
"Idih"
Lalu mereka melanjutkan obrolan hingga Daffa pamit pulang dan disusul yang lainnya.
Daffa POV
Gw baru pulang sehabis nongkrong sama sobat sobat gw. Gw jadi kepikiran omongan Dimas. Yass gw suka sama alin. Menurut gw dia orangnya misterius, penuh teka teki jadi gw tertantang buat deketin dia.
Dia juga sifatnya 11 12 lah sama gw, tapi kayanya dia lebih dari gw sifatnya. Gw bakal deketin dia mulai darimana ya..
Daffa POV end
Lama memikirkan cara untuk mendekati alin, Daffa tertidur dengan masih mengenakan pakaian yang dipakai saat nongkrong tadi. Ga mandi pun tetep cakep :)
S
K
I
P
Pagi hari, waktunya berangkat sekolah ataupun berangkat bekerja. Alina yang sudah bangun segera pergi mandi dan memakai seragam sekolahnya.
Dia mematut diri di depan cermin besar di kamarnya. Dia memuji dirinya sendiri namun juga geli sendiri dengan perkataannya.
"Cantik banget gw" gumam alin
Namun seakan menyadari sesuatu, dia langsung mengerutkan dahi lalu segera pergi keluar kamar sembari membatin.
'gw tdi ngapain? Bukan gw itu mah' batin alin geli dengan dirinya sendiri
Alina yg fokus membatin tidak menyadari keberadaan Amel yang memperhatikannya sejak turun dari kamarnya.
"Ada apa Lin?" Tanya Amel mengejutkan Alina
"Eh?"
"Ah gpp" jawab Alina lalu pergi keluar rumah dan mengendarai mobilnya menuju sekolah.
"Lah? Gw ditinggal? Anjir" gerutu Amel lalu menyusul Alina
S
K
I
P
Amel sampai di sekolah setelah mobil Alina selesai diparkirkan. Lalu Amel segera memarkirkan mobilnya dan keluar menghampiri Alina yang duduk diatas kap mobilnya.
"Lo kenapa dah Lin? Aneh gitu" tanya Amel
"Masa tadi gw ngomong gw cantik di cermin" jelas Alina dengan wajah lugunya
"HAH?!" Amel yang heran tiba tiba tertawa
"Hahaha anjir, lo ngomong gitu aja Lo bingung in?" Tanya Amel dengan tertawa
"Ya iya, kok gw bisa ngomong gitu" ucap alin bingung
"Gataulah, bengek gw. Dah yuk ke kelas lupain aja masalah tadi haha" ucap Amel
Lalu mereka pergi ke kelas bersama dan sesampainya di kelas sudah ada sobat sobat mereka yang sedang merumpi.
"ALINN" pekik Alisha dan dihadiahi geplakan dari Amanda yang kaget akan pekikan tiba tiba Alisha
Plak
"Aduh, sakit" rintis Alisha dan diacuhkan Manda
"Berisik" ucap alin dan duduk di bangkunya
Tak lama setelah itu bel berbunyi dan guru yang mengajar datang. Pelajaran pun dimulai sampai bel istirahat berbunyi.
"Kantin?" Tanya Neira
"Gass"
Lalu mereka bertujuh pergi keluar kelas bersama dan pergi menuju kantin. Di setiap koridor yang mereka lewati banyak bisik bisik yang membicarakan mereka, entah itu pujian atau hinaan namun mereka acuh.
Sampai di kantin yang penuh dengan human human, alin dkk memilih tempat di ujung pojok dan tempatnya yang strategis dapat melihat segala penjuru kantin.
"Pesen gih" ucap Alma
"Siapa?" Tanya alisha
"Lo" tunjuk Amel dan dibalas dengkusan kesal Alisha tapi tetap pergi memesankan
Dia sudah hafal akan pesanan sobatnya itu.
Sambil menunggu Alisha kembali dengan pesanan mereka, mereka sibuk bermain ponselnya masing-masing. Sampai suara seseorang mengalihkan perhatian mereka dari ponsel, kecuali Alina.
"Hai"
Hallo everyone 👋🏻
Happy reading guys!😙
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRAGO
Fantasyνιяαgσ A strong, brave, or warlike woman. A woman who demonstrates exemplary and heroic qualities.