Ryujin baru saja tiba di rumah setelah ia berada pada perjalanan di kereta kurang lebih tiga jam kemarin. Kuliah membuat ia harus hidup jauh dari kenyamanan rumah. Beruntung, Somi diterima di universitas yang sama sehingga Ryujin bisa merasa kekhawatirannya sedikit hilang.
Siomay
| jin
gue bukan jin kafir |
| halah i see no beda
siomay anjeng |
| temenin gue work out
sushi tei |
| brengsek
| 15 menit lagiJangan heran kalau isi chat Ryujin dan Somi tidak jauh beda dari chat antara teman cowokㅡsama kasarnya. Mereka memang begitu, tidak punya filter ketika bicara.
Walaupun Somi bilang 15 menit, Ryujin tau kalau 15 menit itu setara dengan satu jam. Untuk itu, Ryujin memutuskan untuk keluar rumah. Biasanya banyak anak-anak komplek yang sedang bermain, ditambah abang-abang jajan yang suka nongkrong bareng gerobaknya.
"Duh, duit segini cukup kan ya?"
Terakhir kali, cuma berbekal uang sepuluh ribu, Ryujin bisa beli semuanya. Akan tetapi, mungkin saja sekarang harganya sudah naik.
"MAMAAA, RYUJIN KE LAPANGAN MAU BELI SEKOTENG!" teriak Ryujin sambil membuka gerbang kepada mama yang berada di dapur. Jauh memang, sebab itu teriakan Ryujin mampu didengar tetangga.
Tak perlu menunggu jawaban mama, Ryujin sudah berjalan meninggalkan rumah.
"People look at me,
and they tell me,
dalla dalla yEAHHH!"
Awalnya Ryujin melangkah ringan tanpa merasa apa-apa, namun kelamaan ia merasa seperti sedang diikuti.
Ryujin menoleh ke belakang, namun tidak ada apa-apa kecuali para tetangga yang sibuk dengan urusan mereka.
"Film banget hidup lo, Jin. Emangnya ada yang mau ngikutin lo?" kata Ryujin pada dirinya sendiri.
Ryujin meneruskan langkahㅡtentu saja sembari bernyanyi. Berisik setiap saat.
"Bad bad i'm sorry i'm bad
i'm just the way i'am yEAHHh."
Ryujin kembali menoleh ke belakang.
"Duh, kok malah makin kerasa diikutin ya?"
"Jalan cepet jalan cepet." Ryujin mempercepat langkah supaya ia segera sampai di lapangan.
Ryujin sedikit berkeringat karena berjalan cepat tadi. Di lapangan, seperti biasa, banyak anak kecil sampai remaja seusia Ryujin di sana. Terutama para cowok yang biasa main voli.
"Duh, seger amat itu cowok-cowok main voli. Alamak, bisepnya Kak Chan omaygat!"
Dalam suasana sore itu, Ryujin mencari abang cilor langganannya dulu. Ia tersenyum sumringah kala menemukan gerobak cilor langganannya itu masih setia mangkal di sini.
"HEY KANG CILOR HARI INI KAMU SYANTIK," oceh Ryujin saat ia berhasil menemukan abang cilor kesukaannya.
"Syantik lambemu, ga liat abang cowok?"
"Dih, galak amat."
"Kapan pulang, Jin?"
"Kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAT HWANG;ㅡhwangshin
Fanfiction"From the beginning, i knew we were could not be together." aphroditesjxx©2019