Ryujin menatap bayangan dirinya di cermin. Tubuhnya yang semula tak berpakaian, satu persatu dilekati pakaian dengan dibantu para pelayan.
Ia hanya diam dan menatap kosong. Pikirannya masih tertinggal pada peristiwa kemarin.
"Cat Hwang"
Rasanya seperti Ryujin ditarik tiba-tiba untuk kembali ke dunia tempatnya berada sekarang. Di sekelilingnya bukanlah lagi kuil, melainkan suasana gelap dan magis di ruangan Yustaf.
Ryujin hanya diam, lantas menatap pada Yustaf yang menatapnya sembari tersenyum penuh arti.
"Menemukan sesuatu, My lady?"
"Bisa saja Tuan menciptakan ilusi sesuai keinginan Tuan agar aku percaya dengan sihir Anda. Bisa saja semua tadi hanyalah dongeng belaka," kata Ryujin lirih.
Yustaf tersenyum. "Kalau begitu, anggaplah dirimu ada di dunia dongeng, Nona. Dan Dewa sendirilah pegarangnya. Datanglah lagi jika Anda butuh bantuan."
"Cat Hwang"
Lamunan Ryujin terpecahkan begitu saja ketika sebuah suara yang masih asing di telinganya bergema di ruangan.
"Claw sign itu terlihat cocok denganmu."
Para pelayan mulai mundur ketika orang itu mendekat. Sepertinya ia bukan orang biasa. Ryujin bisa merasakan aura dingin dan tajam dari suaranya.
"Siapa.."
"Hwang Yeji."
Hwang? Hwang Yeji?
Ryujin memperhatikan paras nona cantik itu. Dia memakai gaun khas bangsawan dan matanyaㅡsangat mirip Hyunjin!
Seorang pelayan lantas mendekati Ryujin dan berbisik, "Beliau adalah Tuan Putri Yeji, adik tiri dari Pangeran Hyunjin."
Ryujin tersentak. "Ah, salam untuk Tuan Putri Hwang Yeji."
Tanpa sangka, senyum miring menghiasi wajah Yeji yang menambah kesan dingin dan angkuh pada dirinya.
Hah? Kenapa tiba-tiba aku jadi hormat begini? Padahal kalau bersama Hyunjin aku tidak ada rasa hormatnya sama sekali.
"Lanjutkan saja berpakaiannya. Aku ingin kau menemuiku di taman lily istana barat."
Ryujin hanya terdiam sambil melihat pintu yang kembali ditutup. Ada urusan apa Hwang Yeji dengannya?
"Sebaiknya kita bergegas. Aku penasaran orang seperti apa saudara Hyunjin itu."
Gadis dengan gaun biru itu segera menuju taman. Walaupun sangat luas, tidak sulit baginya menemukan Yeji dengan busur dan panahnya yang saat ini tengah membidik ke arah papan target.
"Woah, mata Anda sangat tajam!" puji Ryujin ketika anak panah itu melesat tepat pada target yang merupakan boneka manusia dari jerami.
"Kau sudah menyesuaikan diri di Dardania?" tanya Yeji tanpa menoleh.
"Tempat ini sangat indah! Rasanya seperti Saya masuk ke dalam film bertema klasik."
"Lalu bagaimana dengan sihir dan takdirmu? Kau bisa menerimanya, Nona Shin?"
Lidah Ryujin terasa kelu hanya untuk sekedar menjawab. Ditambah dengan tatapan Yeji yang mengintimidasi membuat gemuruh dalam hatinya kembali muncul.
"Aku melihat keraguan dalam dirimu. Sulit dipercaya bahkan gadis lemah dan labil sepertimu yang dipilih oleh dewa."
Yeji mengambil anak panah keduanya dan dengan hebatnya anak panah itu tepat membelah anak panah pertama.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAT HWANG;ㅡhwangshin
Fanfiction"From the beginning, i knew we were could not be together." aphroditesjxx©2019