V. SULIT DIPERCAYA

805 155 13
                                    

"Kucing."

"Manusia."

"Kucing."

"Manusia."

Cowok itu memutar bola matanya malas, menghembuskan nafas kasar. "Kamu sudah menyuruhku berubah dari manusia menjadi kucing sebanyak lima belas kali tapi kamu belum juga percaya?"

Ryujin yang sedang duduk di sofa bersama ketiga kucingnya itu menggeleng. "Ini semua masih di luar nalar."

"Itulah kenapa kamu harus mendengarkan aku! Kamu pikir berubah-ubah wujud seperti itu tidak menguras energi?!"

Ryujin mengerucutkan bibir seraya menatap kesal pada cowok itu.

"Oh, sebelum itu traktir aku makan."

Ryujin membelalakkan mata. "Lo bisa makan makanan manusia?!"

Cowok itu menatap sinis. "Ck, aku sedikit tersinggung sekarang. Kamu tidak lihat aku dalam wujud apa?"

"Manusia."

"Karenanya aku juga makan makanan manusia. Kalau aku dalam bentuk kucing, aku bisa makan makanan yang sama dengan kucing-kucing kamu itu."

Melihat Ryujin yang masih melongo seperti orang bodoh membuatnya gemas sendiri. "Ayo, cepat Shin Ryujin! Jangan banyak berpikir, aku bahkan bisa melihat asap keluar dari kepalamu!"

Ryujin berdecih. "Iyalah! Banyak banget kenyataan aneh bin ajaib yang gue terima hari iniㅡenggak, bahkan hari ini juga kerasa  di luar akal sehat manusia."

"Hahaha, kamu bicara tentang akal seolah-olah kamu mempunyai satu."

"LO PIKIR GUE GILA?????!!!!"








"Cat Hwang"








Mereka berdua sudah duduk di salah satu food court di mall dekat rumah Ryujin saat gadis itu masih misuh-misuh mengeluarkan kata-kata kasar karena cowok yang ada di hadapannya itu hampir saja membuat mereka kecelakaan.

"Lo kalo diboncengin yang anteng kek! Gue orangnya kagetan! Liat mobil langsung nunjuk-nunjuk pake teriak segala, gue nyalip dikit lo mukulin pundak gue heboh banget, gue jadi enggak fokus!"

Sedangkan cowok itu hanya duduk manis dengan mata menjelajahi hiruk pikuk suasana mall sambil menyeruput taro smoothies yang dipilih Ryujin sebagai minuman cowok itu, mengabaikan Ryujin yang sudah kepalang kesal.

"Selama ini aku selalu dalam wujud kucing, belum pernah aku datang ke tempat seperti ini."

Ryujin memijat pelipisnya, menarik napas dalam-dalam. "Dasar setan."

"Aku bukan setan!" bantahnya. "Juga aku punya nama!"

"Yaya terserah. Jadi, cepet cerita tentang diri lo sejelas-jelasnya."

Cowok itu tersenyum geli. "Nanti saja deh, kita makan dulu saja," katanya saat melihat pelayan membawakan pizza pesanan mereka.

"Ck, nyebelin banget jadi manusia."

"Aku memang manusia, kok." Cowok itu menyuap pizza ke mulutnya. "Ehm, enak banget. Sepertinya aku akan terus berada dalam wujud manusia supaya aku bisa makan enak seperti ini."

Ryujin hanya memutar bola matanya malas melihat gelagat cowok itu.

"Namaku Hyunjin. Hwang Hyunjin," katanya membuka pembicaraan.

Ryujin menopang dagu. "Jadi nama lo Hyunjin?"

Hyunjin mengangguk. "Sama seperti kamu, pada dasarnya aku juga manusia. Bedanya aku punya kekuatan. Hmm, seperti sihir? yah begitu sederhananya."

"Kekuatan buat bisa berubah kaya siluman?"

"Bukan siluman tepatnya. Bisa berubah wujud itu hanya salah satu dari sekian banyak kekuatanku. Eits, tapi aku hanya bisa berubah jadi kucing," jelasnya.

"Salah satu kekuatan? Emang kekuatan apa lagi? Terus, dari sekian banyak hewan kenapa kucing?" Ryujin menaikkan satu alisnya penasaran.

"Banyak. Kenapa kucing? Hm, entahlah memang sudah dari leluhur kami hanya bisa berubah jadi kucing jika ingin menyamar di dunia manusia."

"Maksud lo dunia manusia? Emangnya lo dari akhirat apa gimana?"

"Nope. I'm from a universe called Taenarum. In detail, I'm from Dardania, the biggest kingdom in Taenarum."

Melihat Ryujin yang masih menampakkan raut wajah bingung, Hyunjin merasa gemas sekaligus geli. "Kamu tahu teori dunia pararel? Nah persis seperti itu. Statement para ilmuan fisika itu benar kalau memang ada dunia lain yang berinteraksi dengan dunia manusia yaitu dunia tempat asalku, Taenarum."

"Hanya saja, para ilmuan belum tahu soal Taenarum. Mereka hanya yakin bahwa ada universe lain yang dihuni kehidupan. Masih banyak juga ilmuan yang pro dan kontra akan hal ini. Para ilmuan itu juga belum tahu caranya berinteraksi dengan duniaku."

"Hyunjin, lo liat enggak?" tanya Ryujin menunjuk dirinya sendiri.

"Apa?"

"Kepala gue berasep?" Gadis itu mengacak rambutnya frustasi. "Gila, gila, gila! Ini udah kelewat gila!"

Melihat Ryujin yang sedang kewalahan menerima informasi darinya membuat Hyunjin diam-diam terhibur. Menurutnya wajah Ryujin sangatlah konyol jika sedang berpikir seperti sekarang ini.

Ryujin memijat pelipisnya, merasa pusing sendiri. "Bentar, bentar, buar gue rangkum sendiri," katanya dengan suara sarat frustasi.

"Jadi, Hwang Hyunjin, lo itu manusia dateng dari dunia lain dan punya kekuatan super?"

Hyunjin mengangguk. "Yep."

Ryujin terdiam beberapa saat. Matanya selalu awas mengawasi manusia aneh di depannya ini. Dari segi manapun, Hyunjin itu sangatlah normalㅡbahkan ia punya visual yang luar biasa. Tapi, Ryujin masih memegang taguh prinsip realismenya untuk tidak mudah percaya pada Hyunjin.

"Kenapa gue?" tanya Ryujin setelah diam mengisi ruang diantara mereka.

Seulas senyum misterius muncul di wajah Hyunjin. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Ryujin sampai jarak mereka menipis. Ryujin tak bergeming.

Sorot mata coklat lembut milik Ryujin bertubrukan dengan mata Hyunjin yang apabila merefleksikan cahaya akan menjadi kilauan biru serupa kristal membuat Ryujin serasa membeku saat itu.

Hyunjin berkata dengan suara rendahnya, "Karena itu kamu, Shin Ryujinㅡgadis yang dipilih takdir untuk berurusan dengan klan Hwang dari Dardania. Untuk itu, kamu harus ikut bersamaku ke dunia pararel, Taenarum."

CAT HWANG;ㅡhwangshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang