16.| Bersiap Pergi

3.9K 220 81
                                    

Note: Ngebacotlah sebanyak-banyaknya, Author senang baca komentar-komentar kalian 😁

---------------------------

Kak Dean OSIS: "selamat pagi pacar! Jangan lupa sarapan pagi sebelum berangkat, oh iya nanti kak Dean jemput ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Dean OSIS: "selamat pagi pacar! Jangan lupa sarapan pagi sebelum berangkat, oh iya nanti kak Dean jemput ya. Ada yang mau diobrolin."

Starla tersenyum membaca pesan dari Dean, ia berpikir sejenak bagaimana cara membalas pesan Dean itu, lalu mengetik:

Starla Mounira: "oke kak, Starla tunggu. See yaa!"

Raffi yang melihat putrinya bermain ponsel sambil senyum-senyum pun menergurnya. "Starla, habiskan dulu sarapannya, jangan main HP terus."

"Eh, iya Pi..." sahut Starla lalu menyimpan ponselnya dalam saku kemeja sekolahnya.

Usai sarapan pagi, suara klakson mobil terdengar dari depan rumah, itu pasti Dean.

"Pi, Starla berangkat ya!" seru Starla sambil meraih tasnya di sofa ruang tamu.

"Berangkat sama siapa?" tanya Raffi sambil mengintip ke luar gerbang rumahnya.

"Kak Dean, yang kemarin itu lho, pi."

"Yang sore atau yang malam?" canda Raffi membuat Starla menghentakkan kakinya sebal.

"Yang sore. Udah ah, Starla berangkat dulu. Daaah Papi!" Starla menciun tangan Raffi, lalu segera berlari kecil menuju gerbang rumah.

Dean sudah bersiap di depan pintu mobil, ketika ia melihat Starla muncul Dean langsung membukakan pintu.

"Silahkan masuk, tuan putri."

Starla jadi tersipu malu, ia segera masuk ke dalam mobil, disusul Dean.

"Tumben kak Dean naik mobil," kata Starla membuka pembicaraan.

"Nah, nah, nah... Itu dia yang semalam mau kak Dean bicarain sama kamu." Dean menunjuk-nunjuk Starla.

"Hm? Apa?" Starla memasang seat beltnya.

"Kita kan pacaran, masa kamu manggilnya 'kakak' terus sih?" protes Dean, mobil hitamnya mulai bergerak meninggalkan rumah.

"Hehehe, terus apa dong?"

"Ih malah nyegir. Ya yang lain dong. Sayang kek, baby kek, honey kek..."

"Iya, kakek," celetuk Starla membuat Dean melotot padanya.

"Masa kakek!" protes Dean.

"Hahahaha! Abisnya Starla bingung." Starla menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Hari ini ia mencepol tinggi rambut cokelat panjangnya.

"Sayang aja, gimana?" Dean minta pendapat.

"Nggak ah, udah biasa. Yang unik gitu."

"Starla maunya apa?"

Galaksi & Starla [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang