Lapangan tengah di gedung SMA Tanaruna terlihat begitu ramai. Ratusan siswa baru tengah berbaris rapi menurut kelas dan jurusannya masing-masing. Mereka sedang mendengar arahan dan kata sambutan dari Pak Jun alias pak Junaidi, Kepala sekolah di SMA elite itu.
Semua anak terlihat bersemangat dan fokus mendengarkan arahan. Walau cuaca pagi ini lumayan terik, tapi semangat mereka tidak padam. Hari pertama menjadi bagian dari SMA bertaraf internasional ini, siapa yang tidak bahagia dan bangga?
“Jadi, Gedung IPS ada di sebelah barat, gedung IPA di sebelah selatan, dekat kafetaria, Gedung Bahasa ada di depan lapangan basket. Semua kelas satu ada di lantai tiga dan empat. Dilarang menggunakan lift karena khusus untuk teman-teman yang disabilitas dan guru yang sedang hamil. Mengerti?” jelas Pak Jun yang berdiri di tengah-tengah lapangan di hadapan ratusan murid baru di sekolah yang dipimpinnya.
“Mengerti, Pak!!” sahut anak-anak itu kompak.
“Oh ya, sekolah kita juga punya banyak sekali ekstrakurikuler dan semua murid wajib ikut salah satunya. Nanti, anak-anak OSIS dan beberapa kakak kelas berprestasi yang akan membina langsung.”
Pak Jun kembali melanjutkan. “Oke. Silahkan bubar dan cari kelas masing-masing dengan tertib. Tanaruna?”
“Sekolah juara!!” seru anak-anak itu kompak, lalu mereka semua bertepuk tangan sebelum akhirnya bubar barisan mencari kelas masing-masing.✨✨✨
Kehidupan anak SMA kelas satu? Apalagi kalau bukan berusaha caper sama guru, nyari temen sebanyak-banyaknya, menghindari kakak kelas centil yang suka ngelabrak adik kelas, dan nyari perhatian ke kakak kelas ganteng yang populer.
Ya, seperti itulah.
Setelah melewati tiga hari MOS di SMA Tanaruna, akhirnya Starla siap menjadi siswa baru di SMA ini.
Starla masuk ke kelas barunya, masih ada bekas-bekas daftar piket, daftar mata pelajaran, dan foto-foto siswa penghuni kelas itu sebelumnya yang tertempel rapi di dinding bercat putih-abu itu.
"Lo duduk di mana Star? berdua yuk?" tanya Anya, teman baru Starla.
Starla dan anak-anak lain sedang sibuk memilih-milih tempat asyik untuk mereka duduki nanti.
"Di ... sini aja yuk?" Starla meletakkan tasnya di atas meja. Ia memilih meja paling belakang di sudut kiri. Tempat favoritnya sejak SMP.
"Pas!" Anya setuju, ia juga ikut meletakkan tasnya di sana.
"Assalamualaikum ..."
Suasana kelas yang tadinya gaduh berubah hening seketika, semua orang di dalam kelas ini adalah anak-anak baru, mereka harus berhati-hati bersikap, apalagi ini adalah salah satu sekolah favorit di Jakarta.
"Mereka siapa, Nya?" bisik Starla sambil memperhatikan anak-anak yang memakai seragam yang sama dengan mereka, bedanya, anak-anak itu membawa beberapa kotak sumbangan.
"Lo nggak tau? Mereka anak-anak OSIS. Yang berdiri di tengah tuh buat gue, jangan lo tikung ya!" Anya memperingatkan.
"Kak Edgar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi & Starla [SUDAH TERBIT]
Ficção Adolescente[ April-Oktober 2019 ] 🌻Highest rank: #1 Jangwonyoung #8 Starla Mencintai orang yang masih punya hubungan baik dengan mantan memang menyakitkan, apalagi jika orang itu terang-terangan menolak kode-kode cinta yang sudah dilemparkan. Starla Mounira...