[04]. First Bad

7.4K 864 241
                                    

tinggalkan vote and komen bebih

"Aku pulang dulu, besok aku kesini lagi." kata Jiho.

Minhyun tersenyum manis. "Makasih banyak buat waktunya."

"Sama-sama, Hyun. Kamu istirahat yang cukup ya, jangan males makan."

"Iya, Ho. Kamu juga jangan males makan." kata Minhyun.

Jiho memajukan tubuhnya kemudian mengecup singkat bibir Minhyun. "Get well soon, see you soon."

"See you soon." balas Minhyun.

Jiho tersenyum manis lalu keluar dari ruang inap Minhyun. Sudah sekitar dua jam ia menemani Minhyun dan mengobrol tentang banyak hal. Walaupun Jiho menghilang selama berhari-hari, Minhyun tidak marah. Bahkan Minhyun yang khawatir pada Jiho.

"Udah?" tanya Hyunjin.

Jiho sedikit terkejut. "Lo nungguin daritadi diluar?"

"Iyalah." jawab Hyunjin.

"Oh sorry, ayo gua anterin ke rumah temen lo."

"Gak usah, gua pulangnya nanti malem." tolak Hyunjin. Nada bicaranya sudah tidak kasar dan penuh emosi seperti tadi.

"Beneran?" tanya Jiho.

"Iya." Hyunjin mengangguk. "Makasih lo udah mau nengokin abang gua."

Jiho ingin berterimakasih balik namun lidahnya kelu dan gengsinya tinggi, jadi ia hanya membalas Hyunjin dengan senyum singkat. "Gua balik dulu ya."

"Hati-hati lo." kata Hyunjin.

"Iya."

Jiho buru-buru pergi sebelum menambah masalah dengan Hyunjin. Jiho merasa ngeri berhadapan dengan Hyunjin padahal Hyunjin anak yang lumayan baik, sama seperti Minhyun.

Yap, alasan Jiho menolak merespon Jaehyun adalah Minhyun. Pria yang sudah ia pacari selama hampir 7 bulan. Jiho sendiri sadar kalau dirinya brengsek, makanya ia memilih pria baik untuk perlahan-lahan mengubahnya.

Bukan berarti Jaehyun tidak baik. Jaehyun baik tapi tidak sebaik Minhyun. That's all.

Mereka pertama kali bertemu di SMA karena satu ekskul dan mulai dekat setahun belakangan setelah bertemu di festival Halloween. Lalu akhirnya meresmikan hubungan setelah pendekatan selama lima bulan lebih.

Tapi ada satu kendala, agama mereka berbeda. Jiho mengucapkan 'Puji Tuhan' sementara Minhyun mengucapkan 'Alhamdulillah'.



TIIIIIN

"Ck, punya mata gak sih?" seru Jiho kesal. "Itu juga pagar gua kenapa kebuka?"

Sebuah mobil putih dari arah berlawanan mendadak berbelok ke halaman rumahnya. Jiho memarkirkan mobilnya di halaman kemudian keluar dengan wajah marah.

"Ngapain lo berdua kesini hah?" tanya Jiho saat Mingyu dan Bambam keluar dari mobil.

"Hehehe, hai Jiho." sapa Bambam.

"Gua gak ngapa-ngapain, Ho. Sumpah." Mingyu mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya. "Gua cuma nemenin Bambam ketemu Lisa."

"Bangsat lo kan juga mau ketemu Mina!" seru Bambam tak terima.

US | 97 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang