tinggalkan vote and komen bebih
"Huhuhu."
Jungkook mengernyit heran melihat Eunha berlari sambil setengah menangis dari kejauhan. Posisi Jungkook sedang menunggu kedatangan Mina, Lisa, dan Bambam sambil bersandar di dinding.
"Nape lu?" tanya Jungkook saat Eunha sudah berada didepannya.
"Gua diputusin huaaa." rengek Eunha. Wajahnya sembab alias terlihat seperti habis menangis deras.
"Hah kok bisa?" Jungkook sebisa mungkin berusaha mengontrol wajahnya agar tidak terlihat cengar-cengir.
"Gara-gara video kita yang lo rekam kesebar. Cowok gua dapet videonya." jelas Eunha.
"SUMPAH DEMI? KOK BISA?" tanya Jungkook kaget.
Eunha meraung keras. "Huaaa gimana dong ini, Kook? Gua galau bercampur cemas banget."
"Gua nanya, Na. Video itu kok bisa kesebar? Yang punya video itu kan cuma lo sama gua." Jungkook mencengkram bahu Eunha.
"Demi Tuhan gua yakin 100% kalo cowok gua gak pernah meriksa hape gua. Beneran!" seru Eunha. "Dia paham kalo hape tuh privasi banget buat gua."
"Terus kenapa bisa?"
"Mungkin... disadap?" kata Eunha tak yakin.
"Maksud lo hape kita ini abis disadap makanya video itu bisa sampe ke cowok lo?"
Eunha mengangguk terbata-bata. "Gua mikirnya gitu. Soalnya kan... gak mungkin lo atau gua yang nyebar-nyebar video haram itu."
Jungkook melepaskan tangannya dari bahu Eunha kemudian mengacak kasar poninya. "Lo kesini bawa mobil gak? Gak usah banyak tanya langsung aja kita ke kost-an June."
"Gua pinjem mobilnya si Yerin temen gua." Eunha menatap Jungkoom dengan mata berair. "Emangnya mau ngapain ke rumah June?"
"June kan titisan FBI, dia pasti bisa nemuin siapa yang udah sadap hape gua— atau hape lo. Ayo buruan." Jungkook menarik tangan Eunha.
"Tapi ntar si Mina, Lisa, Bambam gimana?"
"Gampanglah Mina disempilin di mobil Bambam kan bisa." jawab Jungkook, Eunha akhirnya diam.
Jungkook sudah baik-baik saja, makanya ia memberanikan diri untuk menyetir mobil. Eunha sendiri menyandarkan tubuhnya di jok mobil, sambil terus menangis sesenggukan sambil memutar lagu keras-keras. Jelas sekali Eunha sedang dalam mood jelek.
Eunha sedih karena hubungannya dengan sang pacar kandas, tapi ia lebih merasa takut dan cemas jika terjadi apa-apa dengan hidupnya dan Jungkook. Eunha sama sekali tidak bisa menjamin apakah sang pacar akan tutup mulut soal video itu atau tidak.
"Dah ah berisik lo nangis mulu." Jungkook menyodorkan tisu pada Eunha.
"Lo tuh gak ngerti." tukas Eunha.
"Apa? Udah santai aja, pasti ketemu kok orang yang nyebarin video itu." kata Jungkook.
"Bukan itu yang gua takutin." geleng Eunha. "Gua sama dia ini udah tunangan, gua takutlah kalo dia sampe ngomong ke bokap nyokap. Gua juga takut lo kena masalah. Ah pokoknya banyak yang gua takutin!"
Jungkook tertawa. "Lo takut tapi mau-mau aja main ama gua."
"YA KAN GUA GAK TAU KALO UJUNGNYA BAKAL GINI. IH LO TUH YA." pekik Eunha.
"Gak usah teriak-teriak, gak jadi serem malah gua jadi gemes liatnya."
Eunha mengelap kasar wajahnya kemudian berseru. "Ntar kalo bokap gua nyuruh buat nikahin gua lo harus mau ya."