Hujan turun dengan derasnya tanpa memikirkan ada orang diantara derasnya hujan, berjalan tertatih, menahan sakit yang mendentum tubuh serta kepalanya.
Entah kemana ia berjalan lagi, hanya satu tujuan yang bisa ia gapai sekarang, dan hanya tempat inilah kakinya bisa menuju.
.
.
.
Flashback
"Ini rumah siapa, Ji?" tanya Taehyung, hujan sudah deras membasahi mobilnya.
"Ini....rumah Yoongi" jawab Jihye, ia tau karena pernah bertanya pada Jihye soal pria itu yang hampir pingsan di jalan dekat kedainya waktu itu. "Tae, tolong antar aku ke kedaiku saja"
Taehyung mengangguk, namun pandangannya agak ragu untuk berpaling dari rumah megah itu.
Flashback end
Yoongi berjalan hingga ke sebuah kedai ayam goreng kepalanya seketika makin terasa sakit kala menginjak lantai teras kedai tersebut, kakinya yang lemas membuatnya duduk bersimpuh.
Bruuuk!
Yoongi menunduk, takut!
"Kamu ituu....dibilangin jangan gila kerja gini kan jadinya!" omel Hyesun, pada adik laki-laki yang selalu berada di rumah sakit hingga lupa pada diirnya sendiri.
Bruk!
"Ya ampun....suara apa itu?" kaget Hyesun, berhenti mengompres adiknya itu.
"Eomma, apa yang jatuh?" tanya Jihye baru kembali setelah mencuci beberapa piring.
"Coba kamu cek sana, kayaknya dari luar" suruh Hyesun, Jihye mengangguk.
Gadis itu menuju ke pintu keluar, melihat seorang pria yang sudah terduduk sambil menunduk, "chogiyo...kami...sudah tutup, jeoseungabnida"
Pria itu mendongak dengan mata berbinar menangis, "huuuweeee....nuna....cakit....badan Ugi cakit cemua.....huuuweeee....hiks....hiks"
Jihye menatap Yoongi bingung, bahkan mulutnya menganga tak percaya, apa yang terjadi dengan Yoongi-nya.
"Nuna gak cayang lagi cama Ugi....hiks...hiks....huuweeee Ugi mau mati ajaaa....huuuweee....hiks....ugh....dalah....ugi....bedalah...mulu...Ugi benci dalah!" Yoo--Ugi menyeka darah yang keluar dari hidungnya, tak peduli denagn penampilannya yang sudah kusut berantakan.
Greb!
Jihye merengkuh tubuh ringkih itu, tak peduli bajunya yang ikut basah karena baju pria itu, yang ia inginkan hanyalah pria itu mendapat ketenangan dengan rengkuhannya, "aniya...."
"Nuna....cakit...."
"Ugi? Gi? Yoongi-ya?" panggil Jihye, ia sendiri sebenarnya merasakan perlahan tubuh Yoongi semakin berat dalam rengkuhannya itu.
Jihye melepas pelukannya, membuat tubuh Yoongi limbung ke samping, "oppa! Yoongi oppa! Samcheon! Samcheon! Tolong sebentar"
Dengan langkah lemas, Minho dan Hyesun berjalan ke arah suara, "astaga! Dia siapa, Ji?"
"Ceritanya panjang, samcheon tolong Yoongi sebentar"
Minho dengan cekatan langsung mengecek nadi Yoongi, "detak jantungnya....lemah, Ji"
"Ki-kita bawa ke rumah sakit!" seru Jihye.
Namun rupanya, pria dalam pangkuan Jihye itu masih membuka sedikit matanya, dia belum kehilangan kesadaran, "nuna...jangan ke lumah cakit....Ugi benci..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me -Yoongi [END] #wattys2019
Fanfiction"pembunuh!!! pembawa sial!! TAK PANTAS KAU HIDUP!" Tak pantas hidup? Kalau begitu kenapa aku tidak cepat mati saja? Bukankah kalian masih ingin lebih lama menyiksaku? Sebelum aku benar-benar mati!