Yoongi 13

5.2K 453 26
                                    

Ceklek!

"Min Yoongi!!" pekik Jihye, raut wajahnya berubah panik setelah menjadi yang pertama melihat keadaan Yoongi setelah pertengkaran dengannya.

Minho langsung memasang statoskop di telinganya, dan betapa terkejutnya ia, ketika......






















"Detak jantungnya tidak ada..." gumam Minho.

"Apa?!" Jihye dibikin tambah panik dengan gumaman pamannya itu.

Minho menghubungi suster, serta resepsionis, tapi tidak ada yang menjawab, mengingat ini sudah di luar jam kerja, hari juga mupai larut, "angkat...."

"Ah....Jihye! Bisa bantu samcheon?" tanya Minho, tak ada cara lain selain begini.

"Ne!"

"Tekan-tekan dada Yoongi tepat di jantungnya, untuk memompanya, aku akan mengambil defribilator" titah Minho, Jihye mengangguk mengerti.

"Han....deul....set....han....deul....set....jebal.....jebal....Yoongi-ya...." monolog Jihye sibuk memompa jantung Yoongi.

Tak lama, Minho datang dengan defribilator-nya, "atur defribilator-nya"

Jihye mengangguk.

"150 joule. Shoot!"

"180 joule. Shoot!"

"200 joule. Shoot!"

Nihil! Yoongi tak memilih kembali, tapi Jihye belum menyerah, ia kembali memompa jantung Yoongi melalui CPR.

"Ya!! Min Yoongi pabbo-ya! Kembalilah! Hiks...hiks...kau bilang tidak suka jika aku gak sopan....hiks...maka kembalilah....dan omeli aku....hiks...jebal...." pinta Jihye.

"Han....dul....set....jebal....hiks...kembali....jangan buat aku merasa bersalah kayak gini....hiks....jebal...hah..." lirih Jihye, masih berusaha dengan CPR-nya.

"Ji~ Yoongi...." Minho menggantungkan kalimatnya, membiarkan Jihye melihatnya sendiri, bahwa....

Detak jantung Yoongi perlahan kembali, meskipun agak lemah, "hah...hiks....gomawo....hiks..."

Yoongi membuka matanya perlahan, "Ji~, ip--peu--da"

✅✅✅✅✅

Kejadian semalam memang cukup mengejutkan, dan siang ini, setelah kuliah selesai, Jihye kembali melihat Yoongi. Minho bilang gak ada yang menjenguknya selama ini, bahkan Yoongi juga gak mau makan, harapannya kini hanya pada infus yang tergantung dekat brankarnya.

Jihye lagi yang menjadi harapan satu-satunya untuk mengembalikan semangat hidup Yoongi. Minho juga sudah mengatakan pada kakaknya, sekaligus ibu Jihye, jika Jihye harus membantunya di rumah sakit untuk seminggu ini kira-kira.

"Makanlah....yang ini bubur buatanku" ucap Jihye menyodorkan semangkuk bibir.

Yoongi masih diam menatap nampan itu, hingga Jihye teringat jika pria itu masih sulit menggerakkan tangannya karena bahunya patah itu, "haaaah...." Helaan nafas yang panjang, Jeon Jihye.

Jihye mengambil nampan itu, dan menyodorkan sesendok bubur hangat itu ke mulut pucat milik Yoongi, atau dengan kata lain, menyuapi.

Yoongi membuka mulut kecilnya itu perlahan, "hambar....aku tidak suka"

Sungguh, ingin sekali membunuh Yoongi, kata-katanya benar-benar menyakiti hati Jihye. Tapi Jihye kali ini memaklumi, "itu karena kau sedang sakit, makanlah..."

Save Me -Yoongi [END] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang