Jihye meluruhkan tubuhnya ke bangku tunggu di dekat ruang IGD, pikirannya kalut, semua ada dalam kepalanya kini, penyakit mematikan Yoongi hingga Yoongi sebagai pembunuh, entah bagaimana caranya dia mencari pembunuh sebenarnya, kecuali ada seseorang.
Jihye mengambil ponselnya dari saku jeans-nya. Sengaja kalau ponsel selalu ia taruh disitu bukan di tas.
"Yeobseyo, kau apa kabar?"
"Aaa....noona, besok kan aku kembali setelah kelulusan, kenapa menelfon sekarang" protes orang di seberang sana, Jihye hanya membayangkan wajah manyun adiknya itu.
"Arrayo....hanya saja ada sesuatu yang ingin aku sampaikan"
"Ada apa? Kenapa serius sekali, apa....noona....mau menikah!"
"Aigoo.....dasar kelinci bongsor! Aku masih kuliah bodoh. Nanti kita bicarakan ini setelah kau tiba di rumah"
"Ne....noona, jaga diri ya....jangan lupa cari pacar, jangan macarin buku mulu"
"Mau kututup atau kujadikan sate kelinci kau"
Jihye memiliki adik yang sekolah dengan asrama di sekolahnya, mengharuskan siswanya untuk tinggal disana, tapi kini Jungkook sudah lulus, jadi besok ia akan kembali ke rumah.
"Saera" panggil Minho, Saera berdiri menghampiri.
"Yoongi sudah minum obat?" tanya Minho.
"Sudah, tepat sebelum ia collapse"
"Kurasa dosis obatnya perlu ditambah, karena menurut pemeriksaan sel kanker di tubuh Yoongi sudah menyebar, dan sudah memasuki stadium akhir. Aku gak tau mau berusaha kayak gimana lagi, tapi Yoongi sendiri gak mau memperjuangkan hidupnya sendiri" jelas Minho.
Jihye diam, mulutnya terbungkam seketika, Yoongi memang selalu ingin menyerah, dan pergi meninggalkan bebannya di dunia, tapi Jihye berkeinginan sebaliknya, hanya ingin hidup lebih lama bersama Yoongi.
♠️♠️♠️♠️♠️
"Eomma, noona dimana?" tanya pria nergigi kelinci itu pada ibunya yang tengah berkutat pada laptopnya.
"Noona-mu di rumah sakit, dia tengah menemani namjachingu-nya yang sedang dirawat" jawab Hyesun tak memalingkan pandangannya dari laptop.
"Rumah sakit mana?" belum puas pria bergigi kelinci itu kembali bertanya.
"Tempat pamanmu bekerja, Kookie. Kenapa? Mau menyusul, sanah....lagian kakakmu juga belum bertemu denganmu kan?" Hyesun berucap lagi, membuat Jungkook bergegas mengambil coat-nya.
"Eomma, aku pergi!"
"Nde! Hati-hati ya!"
Entah kenapa ibu dan anak itu teriak-teriak padahal jarak mereka tidak terlampau begitu jauh, biarlah mungkin terlalu bersemangat. Benar, Jungkoook sangat bersemangat, ia sudah sangat merindukan kakaknya itu.
Tak butuh waktu lama lagi hingga ia sampai di rumah sakit tempat pamannya bekerja, ingin sih mencari pamannya terlebih dahulu, tapi ia urungkan setelah melihat kakaknya keluar dari sebuah ruangan.
"Noona!" panggilnya, lumayan kencang sih, hingga beberapa orang yang tengah lalu lalang ikut menoleh padanya selain kakaknya sendiri.
Mata Jihye membulat melihat adiknya yang sekarang lebih mirip lagi dengan kelinci dengan caranya berjalan ke arahnya yang melompat-lompat.
Brugh....
"Bogosipeo....noona" ucap Jungkook, mengeratkan pelukannya pada kakaknya yang sesungguhnya lebih rendah darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me -Yoongi [END] #wattys2019
Fanfic"pembunuh!!! pembawa sial!! TAK PANTAS KAU HIDUP!" Tak pantas hidup? Kalau begitu kenapa aku tidak cepat mati saja? Bukankah kalian masih ingin lebih lama menyiksaku? Sebelum aku benar-benar mati!