"Omo! Oppa!"
Soora menemukan Yoongi dengan keadaannya yang sudah begitu menyedihkan, bibirnya pucat sekali, tak kalah dengan wajahnya.
Soora menepuk pipi Yoongi pelan bertujuan membangunkannya, "Oppa..."
"Soo--Soora..." ucap Yoongi, matanya terbuka sedikit, omongannya bergetar akibat menggigil, dan giginya masih terdengar bergemelatuk hingga saat ini.
"Bertahanlah...aku akan menghubungi Namjoon oppa" intruksi Soora, Yoongi gak bisa menjawab apapun, dia juga sudah pasrah bagaimanapun Tuhan memperlakukannya.
🔪🔪🔪🔪
"Apa aku pergi saja? Ini sudah 10 menit?" batin Namjoon, sudah mengecek jam di tangannya.
Tak lama, ponselnya berdering, dan membuatnya buru-buru mengangkatnya karena itu dari kekasihnya.
Soora mengatakan untuk Namjoon buru-buru masuk ke rumah dan ke kamar mandi belakang, Namjoon pun langsung berlari sesuai titah kekasihnya itu.
Tak peduli mau dia dianggap lancang atau tidak nantinya, tapi jika ia tidak cepat mungkin keadaan akan semakin darurat.
"Bae....H-Hy-Hyung?" Namjoon terdiam beku seketika melihat pacarnya sudah menangis sambil terus mengelus wajah sepupunya yang sudah pucat pasi itu.
Setelah sadar dengan lamunannya, Namjoon langsung jadi cekatan membopong Yoongi di tangannya, membawanya ke sebuah kamar yang ditunjukkan Soora.
Soora tidak membawanya ke rumah sakit dulu, karena di rumah saat ini semuanya lengkap, jika membawa Yoongi dengan tergesa-gesa keluar, takutnya mereka akan melarang ketiganya.
Namjoon membantu Soora menggantikan baju Yoongi yang telah basah, sementara Namjoon juga mengganti bajunya yang baru saja diambilkan Soora di mobil, hanya ada baju seadanya, kemeja putih, dan coat coklat yang selalu tergantung di mobilnya itu.
Selesai dengan itu, Soora mengambil air hangat untuk mengompres dahi Yoongi, "dia demam" gumam Soora.
"Apa yang menyebabkannya seperti ini?" tanya Namjoon, sambil memperhatikan Yoongi yang terbaring lemah, wajahnya pucat sekali, bahkan jika kita berada 5 cm, kita sudah bisa merasakan panas tubuhnya.
Soora mengalihkan pandangannya dari Yoongi ke Namjoon yang kini tengah duduk di sofa memandangi keduanya, "Junmyeon oppa yang melakukannya, dan menguncinya di kamar mandi tadi"
"Atas dasar?"
"Yoongi oppa membasahi berkas-berkas Junmyeon oppa"
"Cih...kakak macam apa itu" gumam Namjoon.
Soora mendekati Namjoon, sambil membenarkan kancing baju Namjoon yang panjang sebelah, "tidak usah bicara begitu, bukan berarti jika nanti kau punya adik, kau tidak akan memperlakukannya seperti itu, dan kalau pakai baju itu yang bener"
Namjoon nyengir memamerkan dimple favorit Soora, "aku terburu-buru tadi"
Soora memandangi wajah Namjoon lekat, hingga ia menyadari wajah Namjoon yang pucat, dan dia tau pasti bagaimana wajah Namjoon yang begitu berbeda dengan namja pucat sudah dari lahir itu.
"Oppa? Kau sakit eoh? Wajahmu pucat sekali?" tanya Soora, sambil mengelus wajah Namjoon lembut.
Belum sempat menanggapi pertanyaan itu, suara berat sudah mengganggu keduanya, dari ambang pintu sana.
"Kenapa bocah itu?" tanya Dongwook dingin, dan dibumbui tatapan kebencian ketika memandang Yoongi yang terbaring lemah itu.
Soora buru-buru pergi ke asal suara, "dia demam tinggi, Samcheon jika tidak mau mengurusnya gak apa-apa kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me -Yoongi [END] #wattys2019
Fanfic"pembunuh!!! pembawa sial!! TAK PANTAS KAU HIDUP!" Tak pantas hidup? Kalau begitu kenapa aku tidak cepat mati saja? Bukankah kalian masih ingin lebih lama menyiksaku? Sebelum aku benar-benar mati!