Apalah kegiatan malam yang bisa dilakukan di perkampungan pesisir pantai seperti ini, selain dari berdiam diri di rumah apa lagi untuk seorang gadis perawan. Keluar malam sering dicap sebagai gadis yang tidak baik.
Sunyinya malam sudah biasa menjadi teman akrab Jingga si kembang desa. Dia hanya akan merasakan keramaian, kecuali pergi ke pasar malam yang biasanya digelar dua bulan sekali di kampung nelayan ini.
Udara malam ini terasa panas, Jingga membuka jendela kamarnya aroma bunga sedap malam yang ditanamnya di bawah jendela menebarkan semerbak harumnya. Jingga menarik kursi di kamarnya agar menghadap jendela, gadis itu membiarkan angin malam membelai pipinya dengan lembut.
Jingga menopang dagunya, matanya menatap lurus gelapnya malam. Jingga saat ini menghayal mengenai pangeran impiannya dari negeri seberang. Ia mendambakan sesosok pangeran tampan segera datang meminangnya.
Senyuman tipis terukir di bibir indahnya, membayangkan kelak ia akan membangun keluarga kecil yang bahagia bersama sang pangeran impiannya. Namun senyum tipis itu seketika pudar, saat bayangan pria kasar tadi sore melintas di kepalanya.
"Eh, ada apa denganku?" gumam Jingga, ia mengakui kalau pria yang ingin mengajaknya berkenalan tadi sangatlah tampan, tapi sayang semua itu tidak ada artinya jika dia memiliki sifat kasar. Teringat Jingga saat pria itu memperlakukan Yadi tadi.
Jingga menggelengkan kepalanya, berusaha menghapus ingatannya mengenai pria kasar namun tampan yang ditemuinya tadi sore. Pria model begitu sungguh tidak pantas masuk ke dalam khayalannya yang indah.
Jingga menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Gadis itu ingin mencari objek baru yang akan ia jadikan khayalan indahnya.
*****
Ombak besar membuat nelayan tidak bisa pergi melaut, pagi hari yang biasanya dipenuhi oleh mayoritas ibu-ibu menjemur ikan asin di dekat pantai kini sepi. Hanya ada segerombolan kepiting kecil yang merayap di tepi pantai.
Pagi sekali Jingga sudah bangun, memilih berjalan-jalan di tepi pantai, menikmati butiran pasir halus menggelitik kaki telanjangnya. Angin yang berhembus kencang, menerbangkan rambut gadis itu.
Si kembang desa melangkahkan kakinya menuju sebuah batang pohon kayu yang seperti bekas terbawa arus tadi malam. Jingga mendudukkan bokong padatnya disitu, saat ini dia ingin menyatu dengan keindahan alam sekitarnya. Burung-burung nampak berterbangan di cakrawala.
"Ekhmm...." deheman seseorang yang berada di belakangnya mengagetkan Jingga.
"Hai.... kita berjumpa lagi," sapa Samudra, senyum khas seorang playboy terukir di bibir tipisnya yang menawan.
"Perlu aku temani bersantai di sini?" ujarnya, mata pria itu menatap kemolekan tubuh Jingga dengan liar. Sungguh Jingga merasa jengah dengan tatapan itu.
"Tidak perlu!" Jingga menyahut ketus, ia bangkit bersiap untuk meninggalkan Samudra, namun pria itu dengan cepat mencekal pergelangan tangannya.
"Hei, jangan pergi nona. Kita belum berkenalan, siapa namamu cantik?" Mata Samudra semakin berbinar melihat dada besar milik Jingga, itu ukuran kesukaannya.
"Lepaskan!" Jingga dengan kasar menyentak tangan Samudra, namun pria itu justru berbuat hal tidak senonoh. Dia mencium paksa bibir Jingga, Samudra menahan tangan Jingga yang memukulinya.
Dengan rakus si nahkoda kapal itu, melahap bibir merah Jingga. Manis bibir perawan itu, membuat sesuatu di bawahnya berontak. Samudra ingin segera membawa gadis ini ke ranjangnya.
Plakk....
Jingga menampar pipi Samudra, ia marah dengan kelakuan kurang ajar pria itu. Mata Jingga berkilat penuh amarah.
"Dasar laki-laki kurang ajar!" Maki Jingga, ia berlari meninggalkan pria gila itu.
Samudra mengusap pipinya yang sehabis ditampar Jingga, senyum sinis tersungging di bibirnya. "Menarik sekali," ujarnya.
*****
Jingga menggosok bibirnya sampai terasa perih setelah tiba di rumah. Pria kasar itu benar-benar kurang ajar melecehkannya. Dia mengambil keperawanan bibir Jingga.
Pupus sudah khayalan indah Jingga yang akan mendapatkan ciuman pertamanya dari sang pangeran. Pria brengsek itu justru lebih dulu menciumnya dengan kasar.
Napas Jingga memburu karena emosinya yang bergejolak, jika ia bertemu dengan pria itu lagi. Jingga akan menendang kejantanannya, biar dia tahu rasa.
*****
Kolaborasi bareng kak deviariadne
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Samudra
عاطفيةKetika seorang pria yang sudah mengambil kesucianmu, meninggalkanmu dan memintamu untuk menunggu dia kembali. Jingga gadis polos yang telah dibutakan oleh cinta, meski berat merelakan pria yang dicintainya untuk pergi. Hari-hari berlalu Jingga teta...