Kita yang Tak Lagi Sama

4 0 0
                                    

Tuan, setelah kuputuskan "kita" duniaku tak pernah benar-benar baik-baik saja. Pasalnya, setengah dari hatiku berteriak memanggilmu. "Apa kabar?" Kata sederhana yang kuharap dapat kau ucap, lagi. Bolehkah aku menyesal telah mengakhiri kita? Tidak. Aku tidak ingin kembali lagi. Kau pantas bahagia, pun aku.

Salahkah  jika masih ada rasaku yang tertinggal? Tuan, senyummu terus terngiang. Hangat pandangmu masih terus terasa. Tuan, tatap matamu adalah hal yang selalu saja kutakutkan. Kenapa? Sebab rasa yang pernah dipupuk berdua masih ada disana—sedangkan rasa diantara kita tak lagi sama.

Tuan, ini perihal aku, yang pernah meninggikan ekspektasimu. Tentang aku yang pernah membuatmu menggilaiku, pun tentang aku yang baru menyadari hatimu pernah sangat mencintaiku.

Bolehkah jika aku masih berharap rasamu masih sama? Aku tau ini kedengarannya sungguh tak tahu malu. Tapi bolehkah? Kuharap dihatimu masih ada ruang untuk aku. Kuharap, masih ada ruang untuk sekedar mengingat "kita".

Juli 2019

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang