kembalinya Manager #2

3.4K 29 0
                                    

Gian sudah tak muncul di kantor hari itu, meskipun sudah ada ijin tertulis secara informal kepada PIC penggantinya, Alanys. Namun pagi itu kantor terasa aneh.
"Meja pak Albert bersih. Emang dia kemana?"
"Sebodo amat."
"Oke deh. Eh udah dapat pesan dari Gian kalau dia sakit?"
"Iya udah kok. Nanti sepulang kantor, kita tengok dia."
"Okey."

"Pagi semua..."
"Bapak..."
"Kamu kenapa? Seneng banget lihat saya."
"Iya dong pak tetep the best buat kita. By the way pak ngapain ke sini? Kangen Gian? Sayang dia nggak masuk, lagi sakit katanya."
Bukannya menggubris, pak Rejendra justru duduk di kursi yang biasa ia duduki.
"Pak..."
"Iya? Saya balik kesini."
"Serius? Gian pasti seneng banget pak."
"Dia sudah tahu."
"Yah batal saya kasih dia surprise."
.
.
.

Gian bangun saat matahari sudah hampir diatas kepala, bersyukurlah apartemen Rajendra bukan sebuah penthouse yang memiliki atap kaca, sehingga teriknya sinar matahari tak menerpa kulit telanjangnya.

Gian pun bangun dan mencari pakaian yang dapat menutupi ketelanjangannya sekarang. Perjalanan menuju dapur terasa amat lama, maklum saja semalaman Gian dipompa habis-habisan. Setelah meminum air putih, Gian merasa ada yang aneh, Rajendra tidak ada di apartemen tapi makanan sudah tersedia lengkap. Tanpa pikir panjang Gian pun mengambil piring dan menyendokkan beberapa makanan ke dalam mulutnya.
.
.
.

Brakkkk!!!

Daun pintu utama pun terjatuh.
"Gian..."
"Iya?"
"Kenapa daun pintu rumah saya jatuh?"
"Karena saya mau pergi, rupanya dikunci. Berhubung saya nggak bisa buka magnet doorlock nya, akhirnya saya bongkar aja baut di engselnya."
"Kamu bener-bener nakal."
"Biarin."
"Tanda tangan ini."
"Ini apa?"
"Menurutmu apa?"
"What???? Pengunduran diri? Pak mau suruh saya mundur dari tempat kerja yang sekarang?"
"Iya. Saya nggak mau, manajer baru kamu bikin affair di kantor sama kamu."
"Nggak akan. Lagian cuma pak Albert aja yang brengsek."
"Kamu emang tahu siapa pengganti pak Albert?"
"Apa? Pak Albert diganti? Yesss... Pengecut kaya dia baiknya dipecat aja."
"Kamu tahu siapa penggantinya?"
"Enggak. Emang pak tahu?"
"Saya."
"Oh my God."
"Tanda tangani surat pengunduran diri atau saya bikin kamu nggak jalan sampai akhir pekan?"
" Nooo...."
.
.
.
_the End

Building One Shoot (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang