Tap~ Tap~ Tap~ Tap~ Tap~
Suara langkah kaki yang padat dan cepat mengalihkan perhatian Yerin yang saat ini duduk di bangku luar di depan lobi Kim Group, dan langsung menegakkan tubuhnya saat melihat siapa yang berjalan di tengah-tengah orang berdasi itu.
Samar- samar Yerin mendengarkan percakapan mereka dari tempat dirinya berpijak saat ini. "Tuan Muda, malam ini anda ada jadwal makan malam dengan Nona Hwang pukul delapan nanti di restaurant Grand Palace Hotel. Anda ingin pulang ke apartment dulu, atau langsung menuju ke resraurantnya, Tuan?" ujar salah satu pria berdasi yang berada disisi belakang kiri pria yang dipanggil Tuan Muda itu, yang tidak lain adalah Kim Taehyung. Putra Sulung keluarga Kim, yang dua minggu kedepan akan diangkat menjadi Wakil Direktur kerajaan bisnis pemimpim Kim Grup ini.
Mendengar pria itu akan segera pergi, Yerin langsung melangkahkan kakinya menuju ke pria itu lagi, Kim Taehyung. Mengabaikan rasa dingin yang menusuk kulit putih pucatnya yang tidak tertutupi pakaian yang cukup tebal. Membuat wajahnya memerah dan hidungnya mengeluarkan ingus tipis-tipis yang sesekali disedotnya kembali kedalam.
"Kim Taehyung- ssi, tunggu!" serunya saat sudah mendekati tubuh tegap pria itu yang berdiri dengan angkuhnya dengan stelan mantel kulit tebal berwarna coklat gelap yang menjulang hingga setengah betis kakinya, dan juga syal lembut yang terlihat hangat melilit di leher jenjang putihnya. Membuat tubuh pria tampan itu terbungkus dengan indah dan terlihat nyaman.
Taehyung menghentikkan langkahnya tepat saat kedua tangan Yerin ditahan oleh dua pria penjaga gedung yang tadi juga mengusirnya keluar dari dalam gedung.
"Kumohon, tolong aku. Sekali ini saja, Tuan Kim, tolong beri aku perkerjaan. Sungguh. Sungguh, aku sangat membutuhkannya sekarang. Tidak ada satupun lowongan kerja yang mau menerimaku bekerja ditempatnya karena kondisiku. Kumohon, kumohon beri aku pekerjaan." Tetesan air mata kembali mengaliri kedua pipi berisinya bersamaan dengan kalimat memohon yang dilontarkannya kepada pria yang sudah sengaja membuat dirinya tidak berharga seperti ini.
Taehyung lagi-lagi hanya menatap datar dan dingin Yerin yang saat ini memohon kepadanya.
"Semua yang kau dapatkan sekarang ini adalah harga yang setimpal dari apa yang aku rasakan selama ini, Jung Yerin!" tegasnya yang masih menatap dingin Yerin dengan rahang tegasnya.
"Aku tidak tau peebuatan apa yang sudah aku lakukan kepadamu waktu itu, sehingga Anda membenciku hingga seperti ini. Kalau Anda benar- benar membenciku, kenapa Anda tidak bunuh saja aku sekarang!"
Tess~
Yerin menahan isakannya agar tidak lolos, walaupun matanya mengeluarkan cairan bening itu sejak tadi, isakkannya belum keluar sama sekali.
"Kau pikir apa semudah itu aku ingin membunuhmu? Kau harus merasakan dulu apa yang aku rasakan selama ini, baru kau boleh mati setelahnya!" Setelah itu Taehyung langsung melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu dengan langkah lebarnya menuju mobil sedan hitam mewah yang sejak tadi sudah terparkir di depan lobby. Meninggalkan Yerin yang kini meloloskan erangan tangisannya dan mencoba meloloskan diri dari cekalan kedua pria bertubuh besar yang sejak tadi merengkuh kedua tangannya. Setelah dirinya dilepaskan tanpa harus menguras tenaganya karena kedua pria itu juga memang berniat akan melepaskannya setelah putra pemilik perusahaan ini pergi.
"TUAN KIM, TUAN KIM, KUMOHON TOLONG AKU, TOLONG BERI AKU PEKERJAAN. APAPUN ITU, PEKERJAAN APAPUN ITU AKU AKAN MELAKUKANNYA, KUMOHON, KUMOHON~ hiksss~ hikkss~ "
Yerin berlari cukup kencang saat setelah Taehyung masuk kedalam mobil begitu saja tanpa menghiraukannya dan langsung melajukan mobilnya tanpa ada rasa iba sedikitpun kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD WAYS TOGETHER WITH YOU
FanfictionKim Taehyung Seorang penyiar radio di setiap akhir pekan dan penulis novel remaja yang karyanya saat ini paling laris dicari oleh penggemar novel remaja. Menjadi penyiar radio dan penulis novel hanyalah pekerjaan yang menjadi hobinya saja. Dan dia...