04

2.9K 262 55
                                    

"Tidak! Aku tidak mau menggugurkannya, Kim Taehyung- ssi~" jerit Yerin sebelum pintu ruangan Dokter itu tertutup rapat. Menelan siluet tubuh pria yang membawa gadis itu datang jauh- jauh dari Seoul ke Paju. Meninggalkan Yerin yang menangis mengerang yang sudah bersimpuh di dinginnya lantai keramik ruangan Dokter itu.

Seorang perawat yang baru saja masuk ke ruangan Dokter Jung langsung memapah Yerin untuk berdiri dan membawanya duduk di ranjang pasien.

"Aku tidak akan menggugurkannya, Dokter. Aku tidak mau, aku tidak mau menggugurkannya! Aku tidak mau!" masih dengan sesenggukan, Yerin mengatakannya.

"Tapi, Tuan Kim sudah membayar mahal saya untuk melakukannya, Nona!" jawab Dokter wanita itu.

"Tapi aku yang mengandung dan membawanya. Aku Ibunya. Aku yang akan mengurusnya. Aku, aku sudah sangat menyayanginya sejak ia tumbuh di dalam perutku. Bersamaku, hikss~ hikkss~. Kumohon, biarkan aku melahirkannya, hikss~ hikkss~" isakkan Yerin dan ucapan Yerin membuat sang Dokter wanita itu ikut tersentuh dengan keberanian Yerin.

Di jaman sekarang, jarang sekali wanita lajang muda yang hamil di luar nikah mau melahirkannya. Mereka lebih memilih membunuh darah daging mereka sendiri, hasil dosa yang mereka lakukan. Hanya untuk sebuah kebebasan dan tidak mau mengganggu masa depan mereka.

Itu memang hak asasi mereka untuk merawatnya ataupun membunuhnya. Tapi, janin- janin itu tumbuh pasti juga ingin melihat indahnya dunia ini.

Dokter Jung tersenyum lembut kepada Yerin dan menepuk pelan bahu Yerin untuk menenangkannya.

"Kau sudah membuat keputusan yang terbaik. Jarang sekali ada anak muda sepertimu yang mau mempertahankan bayinya seperti dirimu. Bayimu berhak bahagia, dan kaupun juga berhak bahagia. Aku bukan Dokter yang kejam yang akan memaksa pasienku untuk melakukan aborsi. Aku sungguh bangga kepadamu, Nona Jung Yerin." Dokter wanita itu tersenyum semakin lebar dengan mata yang sudah memerah dan terlihat akan menangis. Yerin menatap wanita yang kira- kira sudah berumur paruh baya itu dengan senyuman lemahnya. Air matanya masih mengalir, tapi ucapan Dokter Jung membuat hatinya menghangat yang tadi sudah ketakutan. Takut jika ia dipaksa untuk aborsi oleh Dokter wanita ini, yang tadi kelihatan sudah akrab dengan Taehyung.

Melihat sorot mata Yerin yang tadi ketakutan kini sudah mulai terlihat lega, Dokter itupun melanjutkan ucapannya, " Sebenarnya dia pria yang baik, dia tidak semengerikan kelihatannya. Aku mengenal bocah itu hampir setengah hidupku. Aku memang tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian berdua. Tapi percayalah, Tuan muda Kim tidak benar-benar ingin membunuh nyawa yang tidak berdosa itu." Dokter menurunkan tatapannya ke perut Yerin yang terlihat berisi. Kemudian tersenyum kembali kepada Yerin, yang kini menatapnya bingung.

"A- aku tahu. Dia pria yang lembut dan baik. Itulah yang pertama kali aku rasakan saat mendengarkan suaranya dulu di radio." Yerin memelankan suaranya di akhir kalimatnya. Seperti bisikkan, tapi Dokter itu masih bisa mendengarnya. Tapi tidak ingin berkomentar apapun. Karena dipikirannya saat ini, gadis ini adalah kekasih Taehyung sebelum pria itu bertunangan dengan putri bungsu keluarga Hwang. Dan, mungkin Taehyung ingin menggugurkan janinnya Yerin karena tidak ingin bayi itu menderita seperti dirinya. Yang tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya sejak ia lahir ke dunia ini.

"Aku akan bicara pelan- pelan dengannya, nanti. Aku pikir kalian berdua sudah menyetujui untuk aborsi, tapi ternyata itu hanya keputusan Taehyung saja. Maafkan aku, karena sudah membuatmu ketakutan, Yerin- ssi." sekali lagi Dokter Jung mengucapkan kata maafnya dan menyesal sudah membuat gadis muda ini ketakutan.

Yerin tersenyum lebar dan mengusap air matanya dan menganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan Dokter Jung. Ia tidak cukup pandai bicara untuk menanggapi ucapan- ucapan orang berpendidikan tinggi seperti Dokter ini.

HARD WAYS TOGETHER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang