Mereka menutup toko pada jam yang sama seperti biasanya. Seong Joon menutup pintu toko seperti yang biasa dilakukannya selama ini. Sementara Ji Yeol dan Eun Hyo berdiri di belakangnya, memperhatikan, karena tidak ada yang bisa mereka lakukan. Pintu toko itu terlalu tinggi dan berat untuk diraih.
"Sugohaessoyo (kau telah bekerja keras), Ji Yeol-a, Eun Hyo-ssi." Seong Joon berputar menghadap kedua gadis itu lalu mengangguk pelan sebagai salam.
"Eng, sugohaessoyo, Oppa," balas Ji Yeol. Dia sengaja menyingkirkan nama Eun Hyo, bahkan memandang gadis itu pun enggan dilakukannya mengingat kejadian tadi.
Seong Joon terdiam, tidak tahu harus merespons apa ucapan Ji Yeol tadi, walau gadis itu mengucapkannya dengan senyum ceria seperti biasa. Dia melirik Eun Hyo, tapi gadis itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya. Khas Eun Hyo sekali. Sepertinya dia memang tidak akan peduli apa pun yang diucapkan orang lain. Mungkin dia bahkan tidak menyadari sikap sinis Ji Yeol barusan, karena nyatanya sapaan Seong Joon pun tidak berbalas.
Lalu tanpa bicara apa-apa lagi, Eun Hyo berbalik dan meninggalkan Seong Joon juga Ji Yeol. Hal terakhir yang dilakukannya sebelum benar-benar pergi hanya mengangguk yang terlalu pelan hingga hampir tidak terlihat.
Seong Joon menoleh ke arah Ji Yeol yang tampak berusaha menahan diri untuk tidak membicarakan kepergian Eun Hyo yang pasti terasa menyebalkan baginya. "Bagaimana kalau kita makan?"
"Eng, aku suka ide itu! Mau makan di mana kita?" tanya Ji Yeol penuh semangat. Dia memang paling suka sesi makan malam sehabis menutup toko bersama Seong Joon. Setelah sekian lama absen, akhirnya dia bisa mendengar ajakan itu lagi.
"Rumah ... Eun Hyo?"
Ada keraguan saat Seong Joon mengungkapkan idenya barusan. Sejak tadi sebenarnya dia sudah memperhatikan bagaimana Eun Hyo selalu memegang dan terkadang mengelus-elus perutnya. Mungkin gadis itu tidak tahu, tapi beberapa kali suara perutnya lolos dan terdengar oleh Seong Joon. Bahkan sebelum berbalik dan pergi tadi pun, dia masih melihat kejadian yang sama. Hanya satu hal yang diyakininya, Eun Hyo belum makan dan mungkin kesempatan ini bisa diambilnya untuk membuat kedua gadis itu jadi lebih akrab.
"Ini terdengar gila. Bagaimana kau bisa berpikir aku akan menyetujui ide itu, Oppa? Dia benar-benar merusak hariku. Sejak tadi aku bahkan tidak bisa berhenti menunggu waktu tutup, dan sekarang kau mau aku duduk bersamanya lagi untuk makan? Lebih baik tidak usah, lagi pula aku tidak akan berselera makan dengan melihat wajah kusutnya."
Ji Yeol terus mengoceh sambil menggerak-gerakkan tangannya. Seong Joon tahu, kalau sudah begini berarti gadis itu benar-benar tidak senang. Membujuknya hanya akan menimbulkan masalah baru. Padahal awalnya Seong Joon berniat membuat kedua gadis itu lebih akrab, tapi sepertinya sekarang bukan saat yang tepat.
"Kau tidak lapar?" tanya Seong Joon membuat Ji Yeol kembali fokus padanya.
"Tentu saja lapar, tapi kalau harus dengannya, lebih baik aku makan di rumah saja," jawab Ji Yeol dengan suara jengkel. Dia sengaja melakukannya, siapa tahu Seong Joon akan berubah pikiran dan mereka bisa makan bersama malam ini.
Seong Joon menghela napas. Keadaan ini benar-benar membuatnya bingung. Sejak dulu dia selalu makan dengan Ji Yeol, ini pasti cukup membuat gadis itu terbiasa. Namun mengingat Eun Hyo yang hidup sendiri, apalagi baru kehilangan pekerjaan membuatnya tidak bisa berhenti mencemaskan gadis itu.
"Ayo ikut, kubelikan makanan, tapi aku tidak bisa menemani," putus Seong Joon. Ada nada sesal dalam ucapannya.
Kali ini Ji Yeol mendengus keras. "Kau tidak perlu bersikap baik pada semua orang, Oppa. Kalau memang tidak bisa makan denganku, tidak usah membelikan. Kau punya kehidupan sendiri yang harus diurus, jangan jadi pahlawan untuk semua orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Us Be Happy ; 우리가 ... 행복하자
General FictionSeorang pemuda datang padanya dengan tangan penuh luka. Tanpa pernah membuat kesalahan, pemuda itu terus meminta maaf, membuat dirinya mulai penasaran. Pemuda itu telah mengusik hatinya. Seorang gadis masuk dengan tatapan kelam dan langkah seolah ta...