[16] Lately, the First Time / 요즘은 처음이다

467 40 14
                                    

Setelah perdebatan panjang dengan dirinya sendiri, Eun Hyo akhirnya berada di sini. Daerah yang sering dia lewati sebelum ini, tapi berubah jadi tempat mengerikan belakangan. Mungkin orang-orang yang melihatnya akan mengumpat, mengatainya tidak tahu malu, bermuka tembok atau bahkan gila. Tapi bagaimanapun dipikirkan, dia tidak bisa menemukan pekerjaan yang lebih baik dan cocok dengan dirinya selain menjadi penulis lagu.

Selama kurang lebih ini, Eun Hyo sudah berusaha keras untuk beradaptasi dengan pekerjaannya sebagai penjaga toko. Sejauh ini, menurut penilaiannya, dia cukup berhasil. Setidaknya dia sudah bisa menahan diri untuk mengomentari pilihan atau sikap orang lain, yang sering dibilang angkuh. Namun tetap saja, dia kehilangan perasaan---yang dia sendiri tidak bisa menjelaskan bagaimana rasanya--- yang selalu dirasakan selama menjadi penulis lagu.

Terkadang Eun Hyo takjub. Butuh lebih dari seperempat abad menjalani hidup baginya untuk tahu apa yang selama ini orang rasakan dan sering diperbincangkan. Bagaimana sesuatu membuatmu lebih bersemangat, dan nyaman. Bagaimana dia bisa melakukan itu secara refleks, bahkan tak memikirkan apa pun saat menuliskan lagu yang melintas di otaknya. Dia hanya menyukai deretan nada itu. Dia hanya butuh menuliskan rentetan kata yang membentuk lirik. Dan dia hanya perlu mendengar seseorang menyanyikannya, memperkenalkannya pada dunia.

Maka dia memilih berhenti menyalahkan diri. Karena kalau semakin dipikirkan, Eun Hyo bahkan akan menyesal kalau tidak mencoba sekali lagi. Pertama kalinya dia merasa begitu menginginkan sesuatu, dan tidak ingin kehilangannya. Walau harus melewati banyak rintangan, mengorbankan banyak hal, dia akan melakukannya. Setidaknya kali ini.

Namun, begitu keluar dari stasiun dan melewati beberapa toko, Eun Hyo melihat Seong Joon. Sepertinya lelaki itu baru selesai mengantarkan pesanan ke daerah sekitar. Tanpa sadar, Eun Hyo memelankan langkah, mengikuti Seong Joon yang juga berjalan santai. Langkah lelaki itu benar-benar ringan, selalu seperti itu dan membuatnya bingung.

Beberapa meter mereka berjalan, tempo Eun Hyo semakin pelan hingga akhirnya benar-benar berhenti. Seong Joon yang sejak tadi diikutinya berdiri mematung di satu titik. Nampan yang dibawanya sejak tadi bergetar, pelan-pelan lalu semakin meningkat temponya bahkan hampir terjatuh. Tubuhnya tanpa sadar mundur dengan langkah terbata, seolah ada yang sedang menakutinya dari depan. Kini bukan hanya tangannya, pundak juga seluruh tubuhnya bergetar. Napasnya terengah-engah seolah habis melakukan adu lari.

Eun Hyo mengerut. Ini bukan pertama kali dia melihat Seong Joon seperti itu. Seingatnya waktu itu di stasiun, Seong Joon juga pernah mengalami hal serupa. Tubuhnya bergetar hebat hingga terjatuh karena tidak sanggup lagi menahan diri. Namun saat itu, Eun Hyo tidak melihat apa pun. Dia berjalan di depan Seong Joon dan baru menyadari ketika sekelilingnya menjadi heboh.

Kali ini, Eun Hyo punya kesempatan untuk mengamati sekitar. Dia benar-benar ingin tahu kenapa Seong Joon seperti itu. Akhirnya, matanya mengikuti arah pandang Seong Joon. Mata lelaki itu menatap lurus ke depan, tapi pandangannya jauh. Eun Hyo berusaha melihat titik fokus pandangan Seong Joon, sampai harus menyipitkan mata berulang kali. Namun dia masih tidak menemukan apa-apa.

Eun Hyo kembali memalingkan wajah ke arah Seong Joon untuk memastikan titik fokus pandangan lelaki itu. Lalu sekali lagi diedarkannya pandangan ke sekeliling, dari jarak jauh hingga area sekitar tempat mereka berdiri. Namun lagi-lagi dia tidak menemukan sesuatu yang aneh. Sejauh apa pun dia memandang, yang terlihat hanya deretan toko, gedung-gedung tinggi dan orang-orang yang berjalan cepat.

Ketika dia kembali melihat Seong Joon, reaksi lelaki itu masih sama. Tubuhnya terus mundur hingga akhirnya menabrak tembok suatu toko. Seperti baru tersadar akan keadaannya sejak tadi, dia langsung meraba dinding dan berbalik lalu berhasil menyelipkan dirinya di celah kecil yang terbentuk antara dua toko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Us Be Happy ; 우리가 ... 행복하자Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang