Waktu demi waktu berlalu
Teringat ajal dimana 'kan menjemput
Berjalan dalam terang
Menuju tempat perhentianHari berganti hari
Langit biru menjadi malam
Suara jangkrik terdengar riuh
Pastinya kita 'kan menjadi debuMisteri jawaban hidup
Tak bisa berkutik, tetaplah diam.
Jangan banyak bertanya?
Ikuti saja alurnya, dan tetaplah berpegang pada Tuhan.Hidup itu, ada lampu merah.
Saat itu mau tidak mau akan berhenti
Jadi, sebelum berwarna merah.
Bersiap-siap dan majulah seperti lampu kuning dan hijauKarya : Melisa Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi & Puisi Akrostik (LANJUT)
PoetryKumpulan Puisi Yang mengalir saja Dan Puisi Akrostis berawal dari sebuah kalimat yang masing-masing huruf pertamanya disusun menjadi sebuah puisi yang indah. Masih berlanjut sampai bab-bab seterusnya.