Diinjak-injak
Dihina-hina
Diremehkan
Bahkan, dipandang sebelah mata.Waktupun terus berlalu
Kesadaran takkan pernah ada
Jika saja, selalu menganggap remeh orang lain.
Kesadaran takkan ada, jika kebaikan terjadi berulang-ulang.Waktupun terus berlalu
Sabarpun menjadi makanan kami
Akankah berubah?
Berhikmatlah!
Inilah jalannya, kesadaran 'kan timbul.
Pemikiran menjadi terbuka
Jikalau, yang dianggap remeh mulai menutup pintu hati.-Berhikmat-
Wattpad : @melisa_tarra24
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi & Puisi Akrostik (LANJUT)
PoetryKumpulan Puisi Yang mengalir saja Dan Puisi Akrostis berawal dari sebuah kalimat yang masing-masing huruf pertamanya disusun menjadi sebuah puisi yang indah. Masih berlanjut sampai bab-bab seterusnya.