Terlihat nabastala
Menjadi gelap
Dan gelap itu
Diberi nama malamSempoyan duduk dibangku
Menatap layar beradiasi
Merenungi diri sendiri
Sabarlah, yang kemarin sudah pergi.Masuk ke hati, timbul dalam pikiran.
Seperti seseorang yang labil!
Menusuk dalam atma
Merasa sakit yang tiada taraSesakit itukah hai hati?
Tak pernahkah berhenti untuk merasa?
Bahwa, aku lelah untuk terlalu dalam.
Membawa perasaanku padamuAndaikan yang ku rasa
Dapat kau rasakan
Mungkin, aku 'kan tersenyum lebar sambil memandang nabastala malam.
Menikmati alunan suara jangkrik.Karya :Melisa Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi & Puisi Akrostik (LANJUT)
PuisiKumpulan Puisi Yang mengalir saja Dan Puisi Akrostis berawal dari sebuah kalimat yang masing-masing huruf pertamanya disusun menjadi sebuah puisi yang indah. Masih berlanjut sampai bab-bab seterusnya.