Pupus Harapan Dalam Penantian Kasih

13 1 0
                                    

Kanda
Beberapa bulan lalu, menemuimu dalam skenario tidak disangka. Beberapa bulan lalu, melihatmu masih biasa saja; seperti aku biasa saja melihat yang lain.

Tapi dalam hitungan bulan, adanya hari-hari yang sedang dijalani. Hari-hari t'lah kulewati lah, sampai hari ini munculnya perasaan yang diidamkan.

Banyak pergumulan
Berjalan bersama iman
Biar terjadi semuanya itu
Berserah atas dasar kehendak-Nya

Ada tanda demi tanda
Ada perjuangan
Ada alasan
Dan ada tujuan

Tapi kanda, kususah percaya lagi ini.
Takutnya, dampaknya menyebar ke yang tidak bersalah. Kanda membuatku tidak lagi percaya diri, dan membuatku jatuh cinta karena lokasi.

Hendak aku akan pergi jauh
Barangkali, tiga bulan.
Agar tidak adanya cinta lokasi diantara aku
Yang mulai tertarik padamu, sejak bulan Mei.

Namun ternyata salah
Harapanku 'pun sirna
Aku begitu mengingat ucapan
Lalu ucapan tersebut belum terbukti sampai sekarang

Itulah yang membuatku diam
Tidak respon
Menjawab sekadarnya
Anggukkan kepala, tanda aku memahami tutur katamu tadi.

Bulan April
Kutulis username
Bulan Agustus sekarang
Hujan sudah menghapus kesedihanku
Lantas sekarang, pupus harapanku dalam penantian adanya kasih diantara kita.

Hanya mau orang yang jujur
Keterbukaan tanpa tersembunyi
Bila sampai sekarang tutur ucap waktu itu
Tidak terbukti, aku merasakan sendiri rasa suka itu untukmu.

Kini
Akupun sudah meluapkannya
Tidak kecewa
Jadi bilamana kita bertemu lagi, sudah aku sudah melihatmu seperti orang-orang yang kutemui, biasa saja, baik-baik saja.
Takkan lagi ada perasaan

Bak lagu nyanyian rohani
Ajar aku t'rima saja pemberian tangan-Mu

Jayapura, 05 Agustus 2022

Puisi & Puisi Akrostik (LANJUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang