"Apa ini mau Kaka patahin tangan Tya!! Apa mau di hapus sama Kaka"
"Jangan kak Iyah nanti Tya hapus kak sama Tya sendiri"pinta gua memohon
"Terserah pokoknya besok siang tato itu harus udah ga ada atau Kaka yang akan menghapus nya"
"Bruggg"
Pintu gudang di tutup sama kak Alex kencang dan meninggalkan gua sendiri dengan tangan di ikat
Setelah terdengar langkah Kaka meninggalkan gudang baru gua membuka mata gua dengan perlahan
"Ya Allah kenapa Kaka terus menyiksa Tya kaya gini apa Tya selalu salah di mata kakak,hanya satu yang Tya minta balikin kakak yang kemarin yang baik , lembut Tya ga mau Kaka kembali seperti ini lagi Tya takut Tya ga mau Kaka terus menyiksa Tya "itu lah doa gua
Gua bingung dengan keadaan seperti ini gua harus nge hapus tato yang ada di tangan gua sedangkan buat jalan aja gua sakit banget
•Di lain tempat•
Ada yang membuka pintu dan ternyata kak Angga pulang
"Kak,,,, "
"Dek"
Kalian dimana ko sepi banget sih rumah nya"panggil kak Angga
"Kenapa pulang?" Tanya kak Alex yang turun dari tangga
"Ehh Kaka ,,,,Angga cuman ngambil baju "saut kak Angga
"Ya udah sana langsung balik lagi ke rumah sakit "
" Tapi bentar kak ,Angga mau liat Tya dulu"
"Jangan tya tidur dia lagi istirahat ga boleh ada yang mengganggu "
"Tapi kak ,mau liat doang"
"Ga boleh"
"Ya udah deh kak ,Angga ke rumah sakit dulu yah"
"Hmmmm"
Gua mendengar suara kak Angga ,gua mencoba memanggil kakak tapi apa daya suara gua ga akan kedengaran sama kak Angga
Tapi gua tetep berusaha untuk bisa keluar dari sini gua udah lemes banget buat buka talinya gua sengaja
Menjatuhkan diri gua sendiri kak Angga merasa ada sesuatu tapi sama kak Alex di hirau kan dan menyuruh kak Angga pergi ke rumah sakit
Kak Alex mendengar gua jatuh kakak geram dan dia menyuruh bodyguard dan bibi untuk melihat kondisi gua
Selalu seperti ini walaupun gua abis di siksa abis-abisan pasti kakak menyuruh bibi memanggil dokter untuk mengobati luka yang kak Alex
Berikan .gua di bawa bodyguard dan bibi ke kamar salah satu bodyguard mengangkat gua ala bridal style dengan hati-hati
Mereka yang melihat gua merasa kasihan dan bibi menangis kakak melihat bibi menangis
Kakak masuk ke kamar gua bersama dokter gua sadarkan diri tapi mata gua melihat sekeliling dengan sayu karena susah buat buka mata
"Ga usah di tangisin bi"tegur Kaka
"Tapi kenapa den selalu menyiksa non seperti ini"bibi terisak dalam tangisnya
"Ingat den Tya adik perempuan satu-satunya seharusnya dia hidup normal "
Kak Alex geram dan mengepalkan tangannya ke bibi
"Plakk"
"Ahkkk " cepat bi keluar dari kamar ini titah gua yang Manahan sakit di pipi gua kena tamparan kaka
Bibi segera keluar dan kak Alex keluar mengikuti bibi dokter Radit hanya terdiam melihat semua ini
Gua yang ingin mengikuti bibi keluar tidak bisa karena dua bodyguard memegangi tangan gua
"Kakk hentikan jangan sakiti bibi kakk ahhkkk,,,lepaskan ,,,,, ka Tya mohon jangan siksa bibi kak,,,,"gua berbicara sebisa mungkin
Tapi Kaka tak menghiraukan perkataan gua dia terus melangkahkan dan melangkah hingga semua gelap tak terlihat apa-apa
Semua sunyi , gelap ,hening gua ga bisa melihat apa-apa semua terlihat buram dan hitam gua berada di mana
Yahh gua udah di bius dan ini di bawah alam sadar gua entah apa yang terjadi esok
Next ok don't forget pliss vote and comment yah
Gimana nih para readers penasaran kelanjutan cerita ini ga insyaallah author bakal bikin cerita ini lebih menegangkan lagi yang pastinya lebih seru lagi
doain yah biar author semangat ngetik nya dan dukungan dari para readers berpengaruh banget vote and comment yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother And Sister
Teen FictionChintya Aura Nazma gadis lugu yang selalu menutupi lukanya dengan senyuman nya kehidupan nya bersama kedua Kakak laki laki sangat menyiksa. Anak dari pasangan Clara dan Aditya Mahendra dari keluarga yang kaya serta berlimpah harta walaupun mereka m...