Happy Reading
Setelah sekian lama akhirnya cerita ini up makasih untuk para reader yang udah bersabar nunggu cerita maaf yah udah buat kalian nunggu.
Gua memutuskan untuk mandi selesai mandi Kaka hanya rebahan di kasur tidak melakukan aktivitas apapun
"Kenapa masih disini sih?"
"Tya berbicara dengan siapa?"tanya nya kembali
"Bicara sama tembok"
"Kau sangat lucu"
"Ga ada yang lucu!"
"Cepat makan ,katanya lapar"titah Kaka
"Ga"
"Kau sangat manja baby"
"Apa sih Tya ga suka yah di panggil seperti itu"
"Sini cepat"sambil menepuk kasur
"Ga , Tya mau keluar kak"
"Tidak akan pernah"
"Ih bisa-bisa Tya membusuk di sini kak"
"Biarlah sebelum ada baby di perutmu tidak akan Kaka biarkan keluar"
"Dasar Kaka gila bilangin ka Carla nih"
"Kau yang sudah membuat nya"
"Kak tidak usah menakuti Tya seperti itu"
"Kaka hanya bercanda sayang"
"Sudah lama semenjak ada orang tua kita Kaka tidak menggangu mu bukan?"
"Lalu?"
"Gua kangen menyiksa Lo"
"Tya bilang mommy kalau Kaka menyiksa Tya lagi"
"Silahkan kalau bisa, Kaka akan membuat mu menutup mulutmu baby"
"Tunggu saja hingga pulih dan bersiaplah" ancam Kaka sambil menunjukkan smirk
"Tya ga bakal sembuh ,Tya harus terlihat sakit"
/Skip/
Dua Minggu berlalu dan hari ini kondisi tubuh gua mulai membaik gua inget apa yang Kaka bilang waktu itu setelah gua pulih dia akan menghukum gua"Apa gua kabur aja gituh yah nyusul mommy " pikir gua
Gua memikirkan cara untuk keluar kamar ini tuh rasanya susah kamar ini di buka saat bibi membawakan makan lalu pergi dan menguncinya kembali
Dan seketika gua melihat pintu terbuka akhirnya gua memikirkan ide untuk keluar dari sini
"Eh Iyah bi boleh minta tolong ga?"
"Boleh non ,ada yang bisa bibi bantu?"jawab nya dengan sopan
"Tolong dong air panas di kamar mandi kurang panas kayanya kran nya rusak ,bibi bisa memeriksa nya"
"Iyah baik non,bibi cek dulu"
Setelah bibi masuk ke kamar mandi gua pun langsung mengunci nya
Maaf yah bi gua ga tega lakuin ini tapi gimana lagi
Gua pun langsung keluar karena pikir gua rumah sepi tandanya Kaka sudah berangkat kuliah
Gua bingung mau kemana dan ga punya apa-apa akhirnya gua menggunakan telepon rumah dan nelepon mommy agar segera menjemput gua
Baru menekan tombol nya Kaka sudah ada di hadapan gua
"Sepertinya ada yang akan meninggalkan rumah ini"
"Eithh tapi tidak semudah itu"
Kaka langsung mencabut kabel nya dan menghempaskan nya ke sembarang arah
Gua yang melihat hanya berdiam diri
Seketika tubuh gua kaku ingin rasanya lari dari siniKaka langsung menampar gua keras hingga terjatuh
"Ini kan yang Lo mau?"
"Bikin Kaka naik pitam"
"JAWAB!"
"Engga kak"
Kaka langsung menyeret gua keluar
"Silahkan keluar dari rumah ini, terserah Lo mau kemana aja"
"Sekarang Lo bebas"
"Ga mau ahhkkk kak lepas"
"Tadi kan Lo mau pergi nah sekarang Kaka permudah bukan"
Sesampainya di luar Kaka langsung mengunci pintu dan anjing peliharaan teman Kaka pun di lepas
entah kapan anjing itu ada di depan seperti nya Kaka sudah menghubungi teman nya saat dia tau gua mau melarikan diri
Anjing itu terlihat sangat besar dan kelaparan gua yang melihat nya sangat takut dan mencoba mengetuk pintu
Kaka hanya menatap gua yang ketakutan dari jendela ,gua pun semakin histeris ketakutan ketika anjing itu terus mendekat
"Kak Tya mohon kak buka pintunya kak Tya takut"
"Kak k k k anjing itu semakin mendekat"teriak gua
Kakak pun langsung menarik gua masuk .
"Masih berani lari dari rumah ini?"
Gua hanya menggeleng dan duduk lemas sambil menekuk lutut
"Tapi ini ga akan buat adik kaka ini kapok deh "
"Gimana kalau kamu Kaka masukin ke kurungan anjing bersama anjing itu mau?"
Gua yang mendengar nya langsung menggeleng cepat, membayangkan nya saja itu ngeri
"Jawab atau benar-benar Kaka masukan ke dalam kurungan itu!"
"Engga kak ,maaf"
"Apa?tidak terdengar coba lebih keras"
"Maaf kak"
"Sudah sering Kaka dengar dan Tya selalu mengulangi nya"
"Tya janji kak Tya tidak akan mengulangi nya"
Melihat gua yang sudah mulai pucat akhirnya Kaka meneriaki kak Angga dan memintanya menelepon dokter Radit
"Kembali lah ke kamar"titah Kaka
Gua hanya berdiam mengingat ucapan-ucapan Kaka dan memikirkan satu langkah lagi gua bisa keluar dari rumah ini
Tak lama dokter Radit datang memeriksa kondisi gua setelah itu kak Radit memberikan obat lalu gua tertidur
Info yah cerita ini bakal di revisi dari awal sampe part ini jadi harap maklum jika author lama up nya ,semoga kalian tetap setia menunggu yaps
Akan seperti apa kelanjutan nya??
Ok next wajib ramaikan kolom komentar!! Tinggalin jejak kalian dengan vote and Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother And Sister
Teen FictionChintya Aura Nazma gadis lugu yang selalu menutupi lukanya dengan senyuman nya kehidupan nya bersama kedua Kakak laki laki sangat menyiksa. Anak dari pasangan Clara dan Aditya Mahendra dari keluarga yang kaya serta berlimpah harta walaupun mereka m...