part 33

2K 72 16
                                    

Kak Alex mulai mendekat dengan pisau di tangan nya lalu menempelkan pisau itu ke pelipis gua dan memainkan nya

"Kamu tau Tya kakak sangat membenci kamu karena kamu selalu menyusahkan kakak  ,,apa mau Tya ??"

Bughhh,,,,,,

"Ahkkkk" sakit kak  akhmmmpunn,,,,ahkk Kaka udah cukup kak,,,

Kakak terus memukul gua di bagian muka ,perut dan  menampar pipi gua berkali kali

" Kakkk cukuppp akhhh  perih kak ,,tya mohonnnn akhhh lepasin Tya kak  tyaaa jannjii gakk,,, akan ngulangin kesalahan lagiiii,,,,,,"gua terus memohon supaya Kaka lepasin gua

"Ga gua akan selalu menyiksa Tya sampai gua puas"saut kak Alex dia tidak peduli muka gua udah berdarah dan biru-biru

"Ahhkkkk ,,,,,hiksss ,hiksss "gua menjerit soalnya Kaka menggoreskan pisau itu tepat di leher
Gua dan darah mengalir sedikit

" Tya jangan nangis yah sayang kamu tuh cantik kalau seperti ini dan Kaka akan melihat mu seperti ini selamanya" kaka mengelus dari rambut hingga dagu gua

"Heyy adik Kaka tuh ga boleh berisik"
Kaka membentak gua dan pisau yang Kaka pegang beralih ke bibir gua

"Akhhpunn kak"suara gua mengecil dan bergetar karena pisau itu masih menempel di bibir gua

"Eith kan Kaka udah ngingetin kamu ga boleh berisik kenapa kamu terus bicara"Kaka berbicara sangat lembut dan manis

Gua diam karena Kaka menyuruh gua diam "adik Kaka kenapa menunduk ?tatap wajah kakak mu ini sayang"

Gua semakin menunduk dan bergetar "ehh ternyata adik Kaka ini tidak bisa dengar omongan kakaknya ini yah"

"Akhhpunn,,,,," kak gua mulai menangis dalam diam

Kaka memegang rahang gua dan mengangkat dagu gua dia duduk berhadapan dengan gua 

Gua menutup mata gua dengan rapat banget soalnya gua ga berani natap mata Kaka "heyy kenapa kamu diam sayang apa kamu bisu"

"Ahkk "gua sangat terpukul dan sangat sedih mendengar kata-kata yang terlontar dari Kaka

Kaka mengambil kain bandana yang ada di kepala gua dan mengelap darah yang udah kering di leher gua dan menghempaskan rambut kecil yang ada di leher gua

ahhhkk,,,,,, kak perihhhh,,,,darah yang tadinya kering kembali keluar gua terus menutup mata gua dan ga berani membuka nya sedikitpun

Kaka mendekatkan bandana yang penuh darah tadi ke hidung gua bau amis lah yang gua cium

"Kakk hentikan jauhkan itu dari hidung tya "karena gua ga bisa tahan mengihirup yang berbaur amis

"Ouh adik kakak ini udah bisa memerintah kaka nya yah"sahutnya yang penuh penekanan di setiap kata

Kakak langsung menjauh kan itu dari hidung gua ,dan Kaka membuka mata gua dengan paksa tapi gua tetap menutup mata gua

"Uhukkk uhukk"gua batuk soalnya Kaka mencekik leher dan mengeras kan Cengkraman tangan yang di pipi gua

"Cepetan buka mata Tya kalau engga Tya tau kan akibatnya kalau ada yang membantah perintah Kaka akan seperti apa"ancam kak Alex

Gua tetep menutup mata gua soalnya mau gua buka mata atau tutup mata Kaka akan menyiksa gua

"TYA CEPAT BUKA MATA atau kalau engga Kaka akan bikin kamu ga melihat dunia ini selamanya"

"Jangan kak ampunn Tya janji tya ga akan ngulangin kesalahan dan membuat Kaka marah lagi tapi Tya mohon lepasin ikatan tali ini kak sakitttt "

Kakak menempel kan suatu benda yang tak lain adalah pisau nya ke mata gua"jangannnnn kakkk Tya mohonnn Tya masih mau lihat duniaa inii kakkkkk ahkkk ampuunn "

Setelah Kaka puas melihat gua meringis ketakutan dia senyum dan tertawa bahagia melihat gua tersiksa

Tapi dia belum puas dengan aksinya semua luka lembab ada di tubuh gua sampe luka lain nya mengering

Kakak memasukan obat entah obat apa kakak memaksa gua untuk meminum nya dan obat yang susah untuk masuk itu akhirnya masuk juga

karena Kaka menutup mulut gua dengan tangan nya agar gua ga mengeluarkan obat itu lagi

Tidak sengaja Kaka melihat tato yang selama ini gua sembunyikan di lengan atas kiri gua dan Kaka marah besar dia memegang tangan gua dengan keras,,,,,,

"Apa ini mau Kaka patahin tangan Tya!! Apa mau di hapus sama Kaka"

"Jangan kak Iyah nanti Tya hapus kak sama Tya sendiri"

Next ok author ga akan pernah bosen ngingetin para readers buat vote and comment yah

Gimana nih ceritanya author ngetik nya juga sambil bergetar tangannya  cerita ini menurut kalian gimana? banyak kekerasan nya yah jadi author minta bijak dalam membaca yah

Makasih udah dukung dan terus baca cerita author

Brother And SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang