Happy reading .
Sebuah siraman air dingin membangun kan gua "BANGUN TYA" kata kak Alex
Gua bangun dengan kondisi yang sangat mengenaskan dengan luka memar yang hampir semua ada di tubuh gua dan sangat perih karena siraman air dingin kak Alex
"Manja banget sih cepat bangun!! makan "bentak kak Alex
"Iyah kak "saut gua dengan suara serak
"Cepetan!!kakak tunggu di meja makan kalau dalam waktu 5 menit Tya belum turun Kaka akan memberikan hukuman "saut Kaka tegas
Gua pun berjalan dengan tertatih ke kamar mandi soalnya seluruh badan gua sakit banget dan di bantu bibi
Setelah selesai mandi gua langsung turun ke bawah di bantu bibi sebenernya gua sakit untuk berjalan
Tapi mau ga mau gua harus turun dari pada gua kena marah kak Alex lagi
Kak Alex hanya melirik gua dan gua pun langsung duduk di sebelah kakak gua nunduk karena gua masih takut dan trauma atas kejadian kemarin
"Ahhhk"sakit kak lepasin
Kaka menjambak rambut gua dengan keras gua meringis kesakitan
"Ingat siang nanti tya harus hapus tatto ini yah ngerti!!"
"Iyah kakkk,,, ahkk ,,,,lepas kak sakit"
" Ya udah makan!!" Kaka melepaskan jambakan yang di rambut gua
"Hikss ,,,hikss, "gua nangis sambil nunduk
" Kaka ga nyuruh Tya nangis !! Tadi kakak nyuruh buat makan ngerti!,,"
Gua ga nafsu lagi buat makan ,dan gua pun berdiri lalu pergi ke kamar
Belum gua melangkah tangan gua di tahan oleh Kaka sampe merah dan sakit banget"Ahhkk kak lepas "gua meronta
Kaka ga ngelepasin tangan gua Kaka malah mengeraskan pegangan nya di tangan gua dan menghempaskan gua sampe jatuh
"Ahkkk kakkk,, sakit"rintih gua
"Apa sakit?"
Kaka menjambak rambut gua lagi dan menyeret gua agar berdiri"akhhhh kak sakit"
"Kakkkkk ampunnnn ahhkk lepas"
"Berani tya memerintah kaka!!"bentak Kaka
"Maaf ahkkk kak Tya ga sengaja"
Kaka menarik gua agar berdiri dan Kaka menghampas kan tubuh gua ke meja makan sampe gua kena ujung meja yang lumayan lancip "akhhhh kak"
" Ahhkkkk kak sakit"rintih gua yang langsung duduk dan seluruh rambut gua menutupi muka gua
Kakak melihat kening gua yang membiru ga ngeluarin darah cuman sakit banget dan kepala gua terasa pusing banget
"Ahhkk kak sakit"kakak malah menekan kening gua dengan keras
"Tenang Tya ini supaya darahnya keluar sayang"
"Ga mauu akkhhh kak sakit"
"DIAM!"
"Bi"panggil Kaka
"Iyah den ,"saut bibi segera datang menghampiri Kaka
" Tolong ambilkan es batu"
"Siap bibi Ambil kan sekarang"bibi pergi dan gua di bawa ke ruang tv dan di suruh duduk
Bibi kembali dengan apa yang di suruh kak Alex dan kak Alex menempelkan es batu itu
Yah begitulah sikapnya kadang baik dan kadang jahat .
"Ahhhkkkk,kak perih,,,"gua meringis kesakitan
"Engga ko"saut kak Alex santai tanpa rasa bersalah
Setelah kakak ngobatin luka yang di kepala gua dia pergi dan sambil berkata "sore nanti Kaka ga mau liat tato itu lagi!!"
Gua pun hanya mengangguk dan
ini kesempatan gua untuk mengahapus tato yah walaupun waktunya sebentar lagi tapi tetep gua pergiGua pergi sendiri di anter sopir pribadi gua gua berjalan dengan sangat lemas karena semua badan gua sakit
°Skip°
•
•
•
•
•
Perjalanan cukup jauh dan macet banget gua khawatir ga keburu untuk sampai di tempat nyaGua memutuskan untuk turun dari mobil dan berjalan gua masih inget tempat nya tuh ga jauh dari posisi gua sekarang
Gua mencoba untuk berlari tapi gua ga kuat ,"gua harus sampe ketempat itu sekarang juga" batin gua
Gua terus jalan setengah berlari "huh huh huh" nafas gua ga teratur dan kepala gua pusing banget
Pas gua liat ternyata tempat nya tutup gua bingung harus gimana lagi kalau ga di hapus sekarang gua takut kakak yang akan menghapus nya gua ga mau kalau Kaka yang nge hapus tato gua ngebayangin nya aja udah serem banget apalagi kalau beneran
Gua memutuskan untuk ke rumah temen gua,gua bingung harus ke rumah siapa dengan keadaan begini
Next yah lanjut baca ke part selanjutnya ,semoga para readers sabar menunggu cerita ini maaf baru update sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother And Sister
Teen FictionChintya Aura Nazma gadis lugu yang selalu menutupi lukanya dengan senyuman nya kehidupan nya bersama kedua Kakak laki laki sangat menyiksa. Anak dari pasangan Clara dan Aditya Mahendra dari keluarga yang kaya serta berlimpah harta walaupun mereka m...