Yah walaupun akhirnya pasti ketemu juga dan gua ternyata ketiduran di lemari gua ga bisa napas soalnya semalem man gua tidur gua keluar dan melihat belum ada yang masuk ke kamar gua
*************Drap,drap,drap,,,,,(suara langkah kaki)
Gua langsung bersembunyi di balik selimut yang tebal gua takut banget ,gua tau pasti itu kak Alex
Gua pura-pura tertidur ,sampe gua keringat dingin karena ketakutan
Srettttt,,,,
Selimut gua di tarik setengah badan dan Kaka melangkahkan kakinya ke dekat colokan kabel dia menarik sambungan dan menyalakan laser penghapus tato itu,,"gua sedikit mengintip"
Lalu Kaka membenarkan posisi tidur gua jadi muka gua di hadapkan ke Kaka duduk jadi tidur gua di miringing dan Kakak mulai melipat sedikit baju lengan tidur gua terpampang jelas tato yang kakak sangat benci
Kaka tau sebenarnya gua dah bangun tapi gua tetap pura-pura tidur gua ga bisa melarikan diri lagi jadi
Mau ga mau yah kakak yang bakalan hapus tato gua ,dia langsung menyalakan nya dan tanpa aba-aba
Tangan gua terasa panas dan perih banget rasanya sama aja pas gua lagi pasang tato itu di situ gua pengen banget teriak sekencang mungkin
Tapi gua ga bisa ,gua nangis deh jadinya gua ga bisa gerak sedikit pun sekali gua geser lasernya akan buat tangan gua tambah merah gua nangis
Kaka mendengarnya dia tidak menggubris nya sama sekali dia tidak peduli adiknya yang kesakitan
"Ahhhkkkkk ,,,,, udah kak "gua teriak
"Belum beres sayang jangan banyak gerak yah"saut kaka
"Jujur sama Kaka pasti bukan lengan kamu doang kan dimana lagi?"tanya Kaka
Belum sempat menjawab bibi mengetuk pintu kamar dan memberitahu teman-teman Kaka sudah datang dan di situ masuklah mereka
Pas gua liat tangan gua merah banget dan tato itu belum menghilang emang tidak langsung hilang Kaka meninggal kan gua sendiri dan dia turun ke bawah menemui teman-teman nya
Setelah itu gua di suruh turun ke bawah gua ga tau buat apa gua ke bawah
Teman Kaka cuman tiga orang dan gua tidak kenal dengan mereka ,gua duduk sebelah kakak dan kakak mengenalkan teman-teman nya
Dan gua pun berkenalan ada kak Wido,kak Gibran ,kak Andi mereka bermaksud untuk belajar bersama sama kakak
Gua baru ngeh sudut bibir gua lembab biru gitu mereka sudah tau kalau Kaka tuh orangnya tempramental mereka juga sahabat baik kakak
Kak Andi tuh orang nya ramah banget dan dia asik juga orang ya humoris gitu jadi kita bisa tertawa dibuat nya
Kak Alex masuk ke kamarnya karena harus ada yang di ambil kami pun bercanda bareng mereka sangat akrab dengan gua padahal baru ketemu mereka mencoba menghibur gua dengan cara apapun
"Andaikan mereka semua Kaka gua bahagia banget deh hidup gua andaikan kak Alex bisa seperti kak Andi hmmm tapi semua itu tidak mungkin"lamunan gua
Lumayan lama gua menemani mereka Kaka pun datang gua langsung menunduk karena dia paling tidak suka melihat adik nya bahagia gua takut dia marah
Gua langsung ijin untuk kembali ke kamar, tapi Kaka menahan nya "suruh siapa ke kamar?"dengan nada yang gua paling takutin
"Maaf ka" gua langsung duduk di bawah karena Kaka menyuruh gua untuk di bawah
"Ahkk kak sakit"kakak mencekik rahang gua
"Suruh siapa kamu ketawa tadi?"
"Akhhh ampunnn kak "lirih gua
Teman-teman Kaka terdiam semua kak Andi hanya melihat gua karena yah mereka tau itulah sifat Kaka gua
Setelah Kaka mencengkeram leher gua dia membalikkan badan gua dan dia memegang pundak gua
Kak Gibran pun mendekat dia menjajarkan posisi tubuh nya ga tau apa yang dia bakal lakuin kak Gibran
Ternyata mengambil rokok dan menyalakan nya dia mulai mengambil jari tangan gua dan
"Jlebbb akhhh kak ," aku mohon kak ah panas
Kak Gibran terus menerus menusuk kan rokok itu ke tangan gua entah kenapa kak Gibran melakukan itu
Mungkin kak Gibran di suruh oleh Kaka gua juga ga tau kenapa dia langsung seperti itu yang tadinya ketawa bareng gua tau sekarang sifat kak Gibran sama seperti Kaka
Ini panas banget sampe tangan gua merah-merah setelah itu kak Alex turun ke bawah dan memposisikan sejajar dengan gua dia mengambil pisau kecil yang selalu dia bawa dan Mulai lah kak Alex melukis sesuka hatinya di tangan guaIni hukuman yang paling gua takutin gua mulai lemah dan gua bergetar hebat melihat tangan gua yang mulai di sayat sedikit demi sedikit .
Perih yang ga tertahan kan lagi yang gua rasa semua badan gua kaku dan gua di situ tidak sadarkan diri
Kaka membawa gua ke kamar dan memanggil dokter ,tak menunggu lama dokter pun datang dan gua hanya di beri obat salep gitu agar
Luka bakar gua cepet kering .besok sekolah dan gua bingung , sekolah atau jangan dengan kondisi tangan gua seperti ini.
Next ok sorry for making you wait don't forget vote and coment
°Banyak kekerasan mohon bijak dalam membaca°
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother And Sister
Teen FictionChintya Aura Nazma gadis lugu yang selalu menutupi lukanya dengan senyuman nya kehidupan nya bersama kedua Kakak laki laki sangat menyiksa. Anak dari pasangan Clara dan Aditya Mahendra dari keluarga yang kaya serta berlimpah harta walaupun mereka m...