Happy reading
Paginya sekolah seperti biasa di antar sama kak Angga sebelum sekolah sarapan dulu
Dan tak lupa juga bawa hoodie dan Levis yang udah di pake setelah semuanya siap langsung kita
Berangkat ke sekolah dan ijin dulu sama kak Alex ,Setelah mendapatkan ijin nya kita pamit langsung berangkat ke sekolah
Tak lupa juga membawa kado dan kado itu gua sengaja taro di rumah temen dulu namanya Reyhan di tempat dia lumayan luas sekalian buat naro motor dan anak-anak kelas gua nitip motor di rumah Reyhan
Setelah kita selesai dengan semuanya sedangkan orang tua Caca menyiapkan semuanya dan kita sudah merencanakan nya dari dua
Hari yang lalu jadi kita tinggal jalanin aja gua pun ke kelas dan melakukan pelajaran seperti biasanya bersama Caca juga
Gua sengaja sama temen-temen ga ngucapin selamat ulangan tahun nya padahal Caca mengharapkan
Kita ngucapin selamat ulang tahun sama dia tapi kita malah ga peduli dan berniat jailin dia
Dan Sekarang Waktu yang tepat jailin Caca karena sekarang jam pelajaran terakhir yaitu jam
pelajaran matematika guru yang paling kita takutkan soalnya ibu Dessy selalu membawa penggaris panjang banget dan dia selalu bawa itu
Setiap tugas yang tidak di kerjakan Bu Dessy selalu memukul tangan siswa yang bandel di kelas dan yang tidak mengerjakan tugas
Dan dengan teganya Reyhan sengaja menyembunyikan buku tugas Caca
Disaat kita lagi ke kantin dia mengambil buku Caca di mejanya dan kita langsung memulai aksi kitaDi saat Bu Dessy masuk,Bu Dessy segera menyuruh kita mengumpulkan tugas di meja ibu
Caca yang sedang kebingungan mencari bukunya dan gua pura-pura ga tau memasang wajah datar tanpa dosa gua nanya ke Caca agar dia ga terlalu curiga
"Ca Lo lagi apa sih?"
"Ihh ada yang ilang "saut nya panik
"Apa yang ilang?"gua pura-pura care
"Itu buku gua "saut nya
"Ah masa ,ga mungkin ilang mungkin Lo lupa kali"saut vino teman sebangku Reyhan
"Iyah mungkin ketinggalan di rumah kali "saut Ikhsan yang menyimak dari tadi dia duduk sebelah kursi gua
"Engga ko perasaan tadi ada di atas meja atau di tas ya aduh gua lupa"
saut Caca yang sangat panik dan mulai keringat dingin di pelipisnyaDan Bu Dessy pun memperhatikan kita lagi ngobrol
"Kalian sedang apa ,kalau mau berdiskusi didepan "
Kita pun langsung diam karena takut kalau Bu Dessy udah marah serem nya bukan main dan Bu Dessy menghitung buku-buku yang ada di mejanya
Ternyata kurang satu buku yaitu buku Caca dan Bu Dessy berkata"siapa yang belum mengumpulkan tugas?" Dengan tegas Bu Dessy menanyakan nya
Dengan ragu Caca langsung ke depan karena takut kalau kelamaan mikir Bu Dessy memberikan hukuman yang
Sangat berat,tanpa berkata lagi Bu Dessy langsung menyuruh bersihkan semua sampah yang ada di lapangan
Sebenarnya gua ga tega ngeliat Caca kaya gitu ,tapi Reyhan terus membujuk gua agar diam dan
Rencananya berjalan dengan lancar setelah puas menjahili Caca Waktu nya pun sudah tiba saatnya pulang
Gua melihat Caca sudah tidak ada di lapang seperti nya dia udah pulang
Gua langsung ke rumah Reyhan walaupun waktu nya masih lama gua males pulang ke rumah dulu
Temen-temen kelas gua sebagian ada yang pulang ada juga yang di rumah Reyhan banyakan di rumah Reyhan cowok sih karena cewe-cewenya
Memutuskan untuk pulang dan bersiap-siap untuk tampil cantik di rumahnya masing-masing
Gua mah bodo amat lah yang penting hadir dan natural menurut gua lebih baik di rumah Reyhan ada gua,vino, Ikhsan ,Zidan , Alex dan masih banyak lagi
Di rumah Reyhan itu cowoknya ada tiga belas orang mereka di tugas sin jemput cewek² ,ke rumahnya masing-masing yang Sulit itu
Ijin ke orang tua cewek masing-masing soalnya acaranya malem dan semoga aja di ijinin semua dan bisa ikut
Dan sisa cowok tujuh orang pada pulang kerumahnya ,kita itu bisa dibilang kompak dalam hal apapun
Akan seperti apa kelanjutan nya??
Ok next wajib ramaikan kolom komentar!! Tinggalin jejak kalian dengan vote and Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother And Sister
Teen FictionChintya Aura Nazma gadis lugu yang selalu menutupi lukanya dengan senyuman nya kehidupan nya bersama kedua Kakak laki laki sangat menyiksa. Anak dari pasangan Clara dan Aditya Mahendra dari keluarga yang kaya serta berlimpah harta walaupun mereka m...