Pada pagi aku bisikkan pada mentari, aku rindu.
Rindu suara dan kabar darimu yang menjadi penyemangat ku meski aku tahu kamu tak merasakannya.
Setidaknya gelisah akibat terpisah malam darimu surut dan tergantikan rasa bahagia.Pada senja aku katakan pada lembayung, aku mau kamu.
Menemani dan menatap kembalinya mentari pada peraduannya bersamamu.
Menikmati perlahan surya menghilang lalu bulan meraja.
Aku ingin melihat senyummu yang membuat hatiku damai dalam kesunyian.Dan pada malam aku utarakan pada bulan, ingin bertemu.
Sekadar memeluk atau berbisik jutaan kata cinta dariku untukmu.
Semoga tak bosan karena aku tak pernah lelah untuk mencinta.Kamu tahu?
Aku sampaikan pada angin semua keluh kesah akan kerinduan yang membuat resahKamu tahu?
Aku selalu menitipkan doa untuk kamu nun jauh di sana agar selalu sehatKamu tahu?
Untaian sajak yang aku tulis hanya untukmu, karena semua tentangmuKamu,
Yang dulu pernah merajai hatiku.
Namun , aku tak tahu jika semesta bersekongkol untuk menyembunyikan rasa yang sudah aku sampaikan pada mereka tentangmu.Mungkinkah mereka cemburu karena hanya kamu semesta ku,
Karena kamu yang bisa menjungkir balikkan dunia ku.Biasanya saat jam diatas pukul 8 malam, kau sudah kembali rebah pada kasur.
Melepas penat dan kita saling berkirim kabar.Membagi kisah tentang hari yang dijalani,
Tentang cita yang ingin digapai,
Dan tentang cinta yang tak habis dibahas.Aku sampaikan saat ini teruntuk dirimu,
Aku rindu,
Iya kamu